Sabtu, 09 November 2013

Rindu rumah itu (2)

Alhamdulillah,, alhamdulillah... pagi ini gerimis..
Menggambarkan isi hati ini.. #ea..myu lebay
Alhamdulillah.. ketika membaca pesan Allah tadi, hati ini kembali tergetar,,
Wahai Yang Maha Menggetarkan hati..
Terimakasih Ya Allah,, Engkau selalu mengingatkan diri ini,,
namun diri ini masih saja selalu berpaling..T.T

Ketika membaca ayat-ayat itu kembali berputar memory ketika masih di rumah itu...
kurasa upayaku cukup keras, namun belum maksimal..
Ketika ku buka lagi lembaran yang harus kuisi setiap hari, kulihat..
Ternyata butuh waktu kurang lebih dua bulan untuk menyelesaikan bagian itu...
Tapi itu sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa bagiku kini,,,
Kini, apa yang telah kuraih selama dua bulan terakhir?
Astaghfirullah,, Ya Allah,,,

Teringat kembali perjuangan ketika akan menyelesaikan beberapa bagian itu,,,
aku sadar,, aku memang ingin segera menyelesaikan bagian itu, 
padahal itu tak seharusnya kulakukan,,
sesuai firman Allah, Fashbir, kamaa shobaro ulul 'azmi..
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati..
Ku sadari, ketika itu aku sangat ingin cepat-cepat menyelesaikannya...
Siang malam tak kenal lelah,, bahkan sampai berdarah-darah..:D
#agak lebay.. y pernah waktu itu sampai mimisan.. sampai temen pun bilang,,
Subkhanalloh.. mba.. udah kaya tulisan ditembok "Tiada kata lelah jika belum sampai berdarah-darah"

Memang aku sadar aku salah, tapi aku tak pernah menyesali itu,,#lho, piye to iki,, salah ngga mau ngaku salah..
Karena kata pembimbing kami yang beliau tulis di lembar harianku:
"Terus semangat..!! Al Quran memang tidak akan di dapat oleh orang-orang yang berleha-leha, tapi pasti akan didapat oleh orang-orang yang berlelah lelah dengan Al Qur'an,,
Semangat saudariku..."

Memang berat,, memang melelahkan untuk mengejar mimpi itu,,,
mimpi untuk menjadi Ahlullah,,,
Namun kusadari kini, nikmat bisa berlelah-lelah itu adalah nikmat yang luar biasa...
Tak ada duanya,,,
meskipun tidur sering tak cukup, makan tak tenang, harus sering curi-curi waktu di saat yang tidak seharusnya, harus sering menghilang dari peredaran untuk bisa bersama dengannya, harus merasa tidak enak dengan teman2 yang mengajak jalan karena terus mengatakan tidak bisa,,,dan banyak ketidaknyamanan2 lain yang harus dirasakan,,,

Namun semua itu menjadi tak terasa ketika terucap dari sang pembimbing: 
"Barokillah,,, besok lanjut bagian berikutnya ya Mba..."
Alhamdulillah,,, bagian itu yang paling dinantikan,,,
Namun tak sampai disitu...
Untuk menjadi Ahlullah tidaklah mudah,, sekali lagi,, tidak mudah...
apa yang telah diraih, tak bisa ditinggalkan,,,
karena dia akan meninggalkanmu ketika kau tak menjaganya dengan baik..
seperti seekor sapi, jika kau tak mengikatnya, maka dia akan terlepas,,,

Dan ternyata memang menjaga itu lebih berat jika dibandingkan dengan menambah yang baru,, 
Karena istilah hafidz itu artinya menjaga,,,
Penjaga kalimat Allah, jadi sejatinya gelar al hafidz itu diberikan kepada orang yang senantiasa menjaga hafalan,, bukan orang yang pernah menyelesaikan hafalan, lalu tak mengulang-ulangnya lagi.

Meskipun berat ya Allah,, mimpi itu masih terus tertanam di hati,,
Jika aku tak mampu mencapainya hingga akhir hayatku, maka ku harap keturunan-keturunanku bisa mencapainya Ya Allah,, aamiin..

Kenapa aku terus memimpikan itu?

Sesungguhnya di antara manusia terdapat keluarga Allah. "Siapakah mereka ya Rasulullah? "Tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, "Ahlul-Qur'an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-pilihan-Nya" (HR. Ahmad)
Menjadi keluarga Allah? siapa yang tak mau?

Barangsiapa yang belajar Al-Qur'an dan mengamalkannya, maka pada hari kiamat nanti kedua orang tuanya akan disematkan mahkota, yang sinarnya lebih bagus dari sinar matahari. Kedua orang tua itu berkata "Mengapa kami diberi seperti ini?" Maka dijawab, "ini karena engkau berdua telah mengajarkan Al Qur'an kepada anakmu".

Belum ada yang bisa kuperbuat untuk orangtuaku,,
Ingin kuhadiahkan mahkota itu di hari akhir nanti untuk kedua orangtuaku.
Amin ya Rabb...

Aku mohon ampun untuk masa-masa dimana ku tak ingin berlelah-lelah,,,
Mohon ampun untuk setiap kealfaan,, mohon ampun untuk setiap kejenuhan...
Penyesalan itu ada,, namun alhamdulillah,, selalu ada hikmah yang bisa diambil...

Maaf kalau ada yang tidak berkenan dengan coretan ini, semoga ada manfaat yang bisa diambil. Jika ada kebenaran datangnya dari Allah, jika ada kesalahan pasti dari saya sebagai manusia yang penuh dengan khilaf,,
Masih terus belajar untuk bisa merangkai kata agar bisa memberikan manfaat untuk sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar