Rabu, 30 Oktober 2013

Tentang selera

Setiap orang punya taste,,, selera,, yang berbeda dengan orang lain.
Ada orang yang suka mie ayam, ada yang lebih suka bakso,,,
Ada makanan yang bagi satu orang sangat disukai, dan sebaliknya ternyata sangat dibenci oleh orang lain.
Semua orang punya taste masing-masing.

Kalau ingat pelajaran kewarganegaraan atau PPKn jaman sd dulu pasti semua ingat kita pernah diajarin yang namanya toleransi. Entah itu toleransi dalam bidang agama, sosial, politik, dan sebagainya.

Namun kadang masih banyak kita jumpai perbedaan pendapat yang terjadi karena perbedaan selera/taste itu tadi. Padahal kan udah jelas,, perbedaan pendapat itu terjadi karena perbedaan selera.
Mau dipaksain gimana juga ya ngga bisa... orang seleranya beda.
Misal,,, ada dua orang yang satu suka rasa asin, yang satu suka manis.
Kalau menemui makanan yang asin tentu orang yang suka asin akan menyukai makanan itu, dan bilang makananya enak sedangkan yang suka manis ya bakal bilang ngga enak.
Sehingga dikenal istilah RELATIF.
Ya,,,Relatif, penilaian terhadap sesuatu menjadi relatif karena adanya perbedaan selera orang yang satu dengan yang lainnya.

Kenapa si harus ada selera yang berbeda dari masing-masing orang?
Bayangin aja dunia ini tanpa adanya perbedaan taste.
Semua orang suka warna merah misalnya,,
Nanti bisa berabe.. bisa bisa warna gigi jadi merah..:D

Seperti sekarang,, kenapa saya bisa ada di DJP,,
Alhamdulillah bisa magang di KPP Purwokerto.
ini juga karena selera,,,
terlepas dari kehendak Allah tentunya...
Saya mencoba menuruti keinginan orang tua agar tidak penempatan menetap di Jakarta.. Walaupun harus pindah-pindah,, tapi ngga apa2... insyaAllah banyak tempat yang lebih baik dari Jakarta.
Oke, akhirnya saya pilih yang bisa penempatan di Purwokerto.
Alhamdulillah sekarang magang disini,, semoga bisa penempatan disini juga,, biar deket sama keluarga.

Lain halnya mungkin dengan teman saya,, sebutlah N,, Dia lebih memilih instansi yang ada di pusat. Alhamdulillah dia dpt Pusat.
Coba bayangkan kalau semua memilih di Pusat? Siapa yang nanti ada di daerah? begitu juga sebaliknya.

Jadi, kalau ada orang yang berbeda pendapat,, yang terkait selera, bukan terkait hukum,, Toleransilah..
Karena kalau kita ngga bisa toleransi, alias merasa bahwa pendapat kita yang paling bener,,
Bahaya...

Jadi, alhamdulillah,,, dengan selera,, taste,, dunia jadi indah...
Ada nasi goreng, ada nasi uduk, ada nasi rames, ada nasi kucing, ada juga nasi gila..
So,, keep tolerate with the different taste.

Selasa, 29 Oktober 2013

Rindu rumah itu...(1)

Teringat saudari-saudari tercinta di rumah yang terletak di pojok jalan jeruk sana..
Saudari-saudari yang subhanallah,, 
melihat wajah-wajah mereka sekitar sebulan yang lalu, di sana terlihat begitu menyejukkan..
wajah mereka semakin berseri,,, wajah ahli surga,, aamiin.
Sedih, ketika waktu itu saya memutuskan untuk keluar dari lingkaran itu.
Saya merasa bahwa saya akan bisa istiqomah,, 
Namun ternyata, istiqomah itu memang tidak semudah ketika diucapkan.

Dulu sempat ragu ketika memutuskan untuk ikut dalam lingkaran itu..
Tapi ternyata Alhamdulillah,,, Allah menuntun langkah saya untuk menuju ke sana,,
menuju ke masjid kampus untuk mengikuti seleksinya..Alhamdulillah saya lolos... 
namun dari sekian banyak yang mendaftar ternyata tidak semuanya lanjut,,,

Hingga akhirnya terbentuklah angkatan pertama RQ
Awalnya kami direncanakan akan mendiami rumah di jalan pesantren,, namun ternyata Kehendak Allah berbeda dengan apa yang telah direncanakan.
Tempat yang semula untuk akhwat ternyata diperuntukkan untuk ikhwan dengan berbagai macam pertimbangan..
RQ akhwat diputuskan untuk berada di jalan jeruk, PJMI, Rumah pak Zainal.
Yang hingga sekarang masih menjadi saksi para penjaga Qur'an untuk terus menegakkan dan menjaga kalimat Allah..
Kangen rumah itu...
Dengan segala macam kekurangan dan kelebihannya,,
Tapi lebih banyak kelebihannya si,, kekurangannya paling hanya banjir ketika hujan besar..

Tempat itu menjadi saksi,,,
saksi para penjaga Kalimat Allah berjuang untuk menyelesaikan hafalannya...
Berjuang dengan segala macam upaya...
Kesibukan kuliah,, tugas organisasi, syuro,, dan segala macam kegiatan2 lain yang menyita perhatian,,,
namun setoran harus dinomorsatukan.
tidak peduli tidur hanya sekian jam,, 
yang penting ketika menghadap musrifah setoran lancar,,, tidak keluar kata "ulang y mba"..:(

Sering mencuri waktu kuliah,, bukannya mendengarkan dosen, eh malah ngafalin ayat...:)
atau malah kadang tidur, karena begadang nyiapin setoran..#jangan ditiru ya..:D
Tapi alhamdulillah,, setelah masuk RQ ip ngga turun, malah naik,,,
bener-bener Nilai dari Allah..:) 

Bener-bener kangen masa-masa itu..

bersambung dulu...
kerja kerja...:)

Udah putusin aja

Udah, Putusin aja!!!
cinta itu memikirkan yang dicintai
bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti
mari kita berbicara tentang masa depan, agar hari esok yg dijelang bukan suatu kesengsaraan
ada hal yg jelas harus dipersiapkan mana yg boleh dilakukan dan mana yg harus dihindarkan
bila engkau lelaki, engkau harus tau arah saat melangkah
bila engkau perempuan, seharusnya tau bagaimana bertingkah
kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai
juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai
setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggungjawab,
yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealpa-an kekurangannya
muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus amal
muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan rasa, yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan istrinya dia mesra.
muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya..
lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian..
tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan..
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila ditinggal dan menyenangkan bila berjumpa
sialnya kita hidup di zaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini utk memperhatikan fisik bukan isi,perhatikan badan bukan iman..
kapitalisme sukses menjadikan kebahagiaan materialistis sebagai tujuan tertinggi,
maka hedonisme anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai batas kulit..
wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggungjawab dan fakir komitmen..
bila lelaki yg tidak lulus ujian tanggungjawab dan komitmen, merekalah yg akhirnya masuk dalam jurusan pacaran..
cinta disempitkan dalam arti pacaran, terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan.
padahal pendamping yg saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran.
karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan.
hak dan batil tidak akan pernah bertemu bagaikan fatamorgana yg janjikan kemuliaan semu.
bagaimana bisa lelaki yg sudah memahami pacaran itu perbuatan yg dilarang oleh Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia melawan Allah, lalu yg seperti ini bisa jadi panduan setelah menikah?
sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran bila setelah dia menikah, dia berani katakan itu pada wanita-wanita yg lain, toh sama-sama bermaksiat pada Allah.
jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu, jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama dosa pada Allah.
yang tiada takut dosa saat sebelum menikah, tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah.
~Ust.Felix Siauw~
Menurut sebuah riset, 62% pelajar smp di jakarta sudah tidak perawan. Artinya dari 10 orang pelajar perempuan, hanya 4 yang masih perawan.
Pacaran itu g bikin dewasa, tapi bikin orang beradegan dewasa.
Trus gimana biar pacarannya halal? Datang ke MUI minta label halal. :)
Aktivitas pacaran itu tidak syari. Berdua duaan saja tidak dibenarkan dalam islam. Apalagi ada aktivitas pegangan tangan.. tentu tidak hanya itu.. ini yang bahaya.
Sebenarnya pacaran di dalam islam itu seperti apa? Ada atau tidak? Boleh atau enggak?
Pacaran islami seringkali dimaknai sebagai pacaran yang sesuai syariah. Misalnya dimulai dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, atau ditempat-tempat yang diberkahi Allah spt di masjid, atau mungkin pada waktu-waktu yang mustajab, atau sms islami seperti mengingatkan tahajud, puasa senin kamis.. dsb.
Ngga ada pacaran islami
Islam sangat melindungi kehormatan wanita. Salah satu upayanya adalah dengan menjaga agar wanita tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak kehormatan ataupun kemuliannya.
Jadi itu pandangan islam tentang pacaran. Islam tidak mengenal pacaran.
Lalu kalau pacaran ngga ngapa2in gimana?
Kalau pacaran ngga ngapa2in ngapain pacaran? Ngga ada pacaran ngga ngapa2in. Pacaran pasti ada aktivitas yang kemudian akan menjurus pada bahaya.
Ada cerita seorang bapak yang tidak suka anaknya berpacaran karena pacar dari anak perempuannya tidak pernah membawa makanan ketika datang ke rumah. selain itu anaknya jadi jarang membantu orang tua di rumah karena sering pergi keluar dengan pacarnya. Apakah benar alasan orang tua yang seperti ini?
Islam menolak pacaran bukan karena sang pacar tidak bawa martabak, fisik, uang.
Kenapa ngga boleh?
Karena Allah menyuruh kita untuk menjaga kehormatan wanita. Wa laa taqrobuzzina..
Janganlah kita mendekati zina. Kita tidak menuduh setiap pacaran itu zina. Namun biasanya zina itu diawali dari pacaran.
Kenapa tidak boleh?
Tidaklah berkhalwat salah seorang laki laki dengan perempuan yang bukan makhromnya maka syaitan yang menjadi ketiganya. (HR Abu daud)
Syetan akan mendorong kepada perbuatan yang aneh-aneh.
Dalam hadits yang lainnya. tidak mendekati seorang laki laki kepada perempuan yang bukan makhramnya kecuali menginginkan berzina dengannya.
Aku pacaran ngga ngapa2in ko? Mungkin awalnya memang hanya berpandangan.. lalu pegangan tangan, lalu akan berlanjut ke aktivitas yang lainnya.
Inilah sesuatu yang dikhawatirkan.
Kita Cuma pegangan tangan kok.. tidak mungkin, jika laki laki normal tidak akan seperti itu saja. Karena ada peluang...
Kaya kata bang napi.

Sex education itu adalah bagian dari keseharian. Ketika sudah baligh harus diberi pengetahuan sedikit demi sedikit. Dia sudah harus mulai mengerti tanggungjawab atas tubuhnya. Sex education disini bukan berarti mencontohkan.
Yang tepat adalah menjauhkan mereka dari hal hal yang bisa menjuruskan mereka ke hal hal ke depan.

Lalu kalau tidak pacaran. Kita beli kucing dalam karung?
Dalam islam, dua orang yang mencintai karena Allah mereka tidak perlu perkenalan. Karena mereka sama sama mencintai Allah. Sama seperti pecinta klub.
Maksud cinta karena Allah?
Saat kita memutuskan untuk bersama karena Allah dan memutuskan untuk berpisah karena Allah. Jadi cinta karena Allah bukan karena satu hub yang tidak halal, namun didalamnya terjadi kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar.

Orang ingin tahu bebet bobot.
Betul, tidak hanya dua orang yang mencintai Allah pasti akan saling mencintai. Mereka tentu perlu perkenalan.
Dalam islam ada proses yang namanya ta’aruf. Yang didahului dengan meminang (khitbah).
Khitbah: proses meminang dimana seorang laki-laki mengungkapkan keinginanya untuk menikah baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketika wanita yes, maka wanita tersebut lalu memberikan kontak walinya. Untuk dihubungi laki laki tadi. Kemudian segera dihubungi untuk tentukan tanggalnya.
Misal 2 bulan kedepan. Disitulah masa perkenalan terjadi.
Laki laki itu bisa menanyakan apa pun kepada wali/bapaknya. Misal anaknya kerudungan, tanya, telinganya satu atau dua?
Yang paling tau anaknya adalah bapaknya. Tanya bibit bebet bobot.
Sebaliknya, pacaran sebagai fase perkenalan tidak lantas ada yang terkenal. Buktinya kalau ada korelasi antara pacaran dan kenal mereka seharusnya langgeng.
Ukraina, rusia, belarusia. Paling banyak terjadi perceraian.
Amerika perceraian diatas 50%
Lamanya pacaran tidak menjadi tolak ukur langgengnya pernikahan.
Tidak ada korelasi antara kelanggengan pernikahan dengan pacaran.
Namun ada korelasi antara kelanggengan pernikahan dengan kecintaan pada Allah.

Kalau ada Ta’aruf sama aja ada donk sama pacaran?
Bedanya jelas. Ta’aruf:
1.      Akadnya jelas. Ada jangka waktu yang disepakati, tidak terlalu lama. Lalu menikah.
2.      Adanya makhram yang menemani.
Kalau pacaran isinya Cuma janji janji, nanti kita menikah kalau.....duit, rumah, dsb. G akan selesai.
Duit bukan indikasi untuk menikah. Yang menjadi indikasi adalah dalam hal kemampuan.
Barangsiapa yang mampu untuk menikah maka menikahlah.
Bukan financial, bukan umur. Batas kemampuan ditentukan oleh walinya.
Bagaimana ortu melihat anaknya. Apakah sudah mampu.
Ortu melihat dari iman
1.      Tidak akan menelantarkan wanita.
2.      Tidak akan malas malasan.
Bukan mencari wanita yang kaya, tapi yang siap untuk berumahtangga.
Kalau belum bisa meyakinkan maka tunda.
Kenapa bukan udah nikahin aja, karena orang yang pacaran itu cenderung tidak siap untuk menikah.
Pantaskan diri dulu, kaji islam, pantaskan secara fisik. Yang perempuan belajar membedakan lengkuas dan kunyit, yang laki laki belajar mbenerin genteng bocor.
Persiapkan diri secara baik.
An nur:26
Perempuan baik untuk laki-laki yang baik.

Islam mengatur kesucian hambanya. Dengan begitu indahnya. An nur:1&2
Kalau jaman dulu prestasi terbesar adalah pegangan tangan.
Wanita secara fitrah seneng digombali. Fitrah laki laki adalah menggombal, jadi cocok.
Ada teknik laki laki yang jika dilakukan maka perempuan mau melakukan apapun untuk dia. Sekarang semua laki laki tau hal semacam itu.
Sehingga 62% tidak perawan.
Ko bisa sih? Itu kalau dari kacamata normal. Kalau melihat nafsu, itu sangat mungkin terjadi.
Laki laki dan perempuan yang pacaran pasti ujung ujungnya berzina. Untuk yang normal.
1.      Menikahi laki laki yang menzinai dia.
2.      Menikah sama yang lain. Kamu sih dulu... perasaan wanita akan hancur.
Wanita dinilai dari masa lalu. Laki laki diliat dari masa depan.
Hati hati, udah, putusin aja.

Wanita dalam posisi yang dirugikan. Laki laki fun, wanita mungkin sama pada awalnya. Namun ketika sudah terjadi yang tidak diinginkan penyesalan akan terjadi.

Ketika ortu melarang? Karena alasan tidak syar’i. Tidak ada yang salah dengan ortu. Ortu pasti memikirkan yang terbaik untuk anaknya.
Ketika ditolak maka berarti kita belum mampu. Kita belum bisa meyakinkan orang tua.
Persiapan itu bukan dilakukan setelah khitbah. Bukan khitbah dulu baru persiapan..
“saya menjaga segala kesucian untuk hari ini”

Apakah Sejak awal ortu harus dilibatkan?
Seringkali ortu kurang pemahaman tentang islam. Misal ortu melarang karena perbedaan etnis. Islam meluluhlantakkan semua budaya.
Diluruskan pemahaman ortu.
Wajah: Rumput tetangga lebih hijau.
Harta: tiga bulan, untuk balik nama
Menikahlah karena Allah. Itulah sebaik baik pernikahan.

Kemajuan teknologi,, film korea yang penuh percintaan. Ghozul fikri..?
Film yang dibuat itu adalah angan angan yang tidak menjadi nyata di realita mereka.
Mereka mendambakan hidup yang aman, punya superhero. Amerika.
Korea tidak bisa merasakan romantisme di dunia nyata.

Ketika Punya anak pacaran, udah disuruh putus tapi ngga mau?
Karena dia tidak mendapatkan perhatian dari keluarga. Cara yang paling baik adalah mendekatkan diri dengan anak anak.
Kebanyakan malu dan gengsi. Kalau begitu bagaimana anak bisa curhat pada ortu.
Sehingga bisa mendapatkan solusi atas masalahnya di rumah. bukan ditempat lain.
Segala zina diawali dengan CUMA.
Kita nikah pun dulu diawali dengan Cuma. Cuma tetangga. Dsb.

Menikah tanpa pacaran kok gagal juga?
Fakta minoritas tidak menghapus yang mayoritas.
Misal islam itu indah. Ada orang islam yang nyuri? Yang g tepat janji? Yang utang g bayar. Fakta itu tidak menghapus bahwa islam itu indah.
Yang perlu diwaspadai adalah menikah bukan karena Allah.
Penyayang, banyak anak, memberikan manfaat paling banyak pda suami, yang jika ia menyakiti suaminya, ia datang kepada suaminya dan berkata wahai suamiku, aku tidak bisa memejamkan mataku jika engkau tidak meridhoiku.
Kalau ada masalah, ingatkan hadisnya.
Sekarang banyak wanita penggoda. Itu gimana?
Wanita yang baik bukanlah wanita yang pintar menarik perhatian lelaki lewat lisan dan gerak geriknya. Tindakan yang menggoda. Jika laki laki cari masalah. Perempuan juga cari masalah. Kalau ketemu cocok.
Laki laki yang bener itu ngga mau pacaran.
Kalau yang pacaran itu berarti ngga serius.
Jaga kehormatan baik baik. anak anak kita punya masa depan. Jaga kehormatan, raih kemuliaan, pada sahabat kita, keluarga kita, dan orang orang terdekat kita.


Sabtu, 26 Oktober 2013

Tentang Walimah

Menikah bukanlah hanya tentang walimah.
Menikah itu adalah tentang sebuah akad.
Ijab dan Qobul.

Dua hal inilah yang terpenting.
Namun kadang dinomor sekiankan.
yang dinomorsatukan adalah walimahnya.

Memang, nabi menganjurkan untuk 
mengadakan walimah walaupun hanya dengan seekor kambing.
Dari Anas bin Malik ra, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi sallam melihat bekas za'faran pada 'Abdurrahman bin 'Auf. Lantas Nabi pun bertanya, "Apa ini?" 'Abdurrahman bin 'Auf menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku baru saja menikahi perempuan dengan mahar berupa sebiji emas." Nabi berkata, "Barakallahu laka (semoga Allah memberkahimu), adakanlah walimah ('ursy) walau hanya dengan seekor kambing." (Muttafaqun 'alaih, dan hadits di atas dalam riwayat Imam Muslim).

Namun sekarang, menurut saya konsepnya sudah berubah, 
Saya tidak sedang membicarakan masalah tata caranya, misalnya terkait ikhtilath, percampuran laki-laki dan perempuan.
Saya hanya membicarakan masalah konsep.
Khususnya di kampung saya sendiri bukan di tempat lain.

Di kampung saya walimah biasa disebut dengan istilah "mbarang gawe" atau hajatan.
jadi bisa diartikan sebagai "memiliki hajat/keinginan".

Penyelenggaraannya bukan setelah ijab qobul terjadi, tapi 2/3 hari sebelum itu.
Tetangga/saudara/sanak/kerabat mendatangi si yang punya hajat untuk "kondangan"

Kondangan berasal dari dua kata "kon" dan "dangan".
Ini adalah bahasa jawa, artinya kon=agar dangan=ringan.
jadi maksudnya agar si empunya hajat ringan dalam menyelenggarakan hajatannya.

Entah sejak kapan tradisi ini dimulai.
Kalau dari analisis saya awalnya adalah
Dulu ada orang yg kurang mampu untuk menyelenggarakan walimah.
Dan tetangga berbondong-bondong memberikan bantuan.
Hingga akhirnya hal tersebut menjadi tradisi.
Tak hanya utk org yang kurang mampu.
Tapi berlaku untuk siapa saja yang hajatan.
Entah yang mampu maupun tidak.

Sebenarnya konsepnya bagus sekali.
Memberikan bantuan/sumbangan.
Tapi terkadang dan bahkan sering ketika datang selembar undangan.
yang terucap dari penerima adalah.
"kondangan lagi kondangan lagi...
baru kemarin si ini, sekarang ada lagi... bla bla bla..."

Jadi konsep walimah yang seharusnya adalah berbagi kebahagiaan
berubah, walimah menjadi beban.

Dan ada hal lain yang selalu terjadi dalam sebuah penyelenggaraan hajatan di kampung saya.
Yaitu orang-orang yang membantu masak atau istilahnya "rewang" kalau di kampung saya.
Disitu sangat rentan terjadi "GHIBAH".
Selalu ada konflik disana.
Yang akhirnya bisa menimbulkan perseteruan hingga hajatan telah usai.

Dan satu hal lagi yang sering saya sayangkan, adalah ketika akad nikah.
Khususnya untuk keluarga mempelai wanita.
Bukannya khidmat menyaksikan akad ijab dan qobul
malah sibuk di belakang menyiapkan makanan.
Bukankah apa yang telah diupayakan selama "rewang" intinya adalah untuk satu peristiwa penting itu?
Tapi kenapa justru peristiwa itu berlalu begitu saja?

Jadi bagaimana walimah yang seharusnya?
Saya agak setuju dengan konsep orang-orang kota yang mengadakan syukuran pernikahan atau walimah di sebuah tempat misalnya gedung atau di rumah, tapi dengan menyewa Event organizer. Sehingga seluruh pihak keluarga tidak perlu repot mengurus urusan dapur.
Cukup membayar sekian rupiah, dan semua keluarga bisa merasakan kebahagiaan bersama.
Tak perlu ada rewang dari saudara atau tetangga yang bisa memicu ghibah.
Meskipun pastinya tidak mungkin lantas tidak ada keluarga yang membantu,
tetap ada, tapi bisa diminimalisir.

Namun dari konsep tersebut menurut saya juga masih ada yang kurang,
Seharusnya tak perlu lah ada kotak "amplop",
Jadi walimah itu tak perlu mengharapkan yang namanya sumbangan.
Cukup para tamu undangan hadir dan menikmati hidangan yang disajikan.
Tamu datang tanpa beban "aku bawa apa nih? kado atau amplop aja? Masa ngga bawa apa-apa"
Bukankah itu namanya membebani, bukan berbagi kebahagiaan?

Semoga ke depan konsep walimah kembali ke konsep yang sebenarnya.
Yaitu sebuah acara sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas hajat yang telah terselenggara.
Mengundang sanak famili, keluarga, saudara, untuk turut merasakan kebahagiaan.
Walimah adalah berbagi kebahagiaan, dan ucapan doa dari para tamu undangan agar kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah,, menghasilkan keturunan yang shaleh dan shalehah.
Itu INTINYA.
Seharusnya BUKAN sumbangan materi yang diharapkan, tapi DOA untuk kedua mempelai.
Bila perlu diundangan ditulis TIDAK DIPERKENANKAN MEMBERIKAN SUMBANGAN DALAM BENTUK APAPUN. Kalaupun ternyata ada yang tetap membawa, itu berarti memang benar-benar ikhlas dan niat untuk memberikan sebagai bentuk ungkapan selamat dan kenangan untuk momen yang spesial bagi mempelai. Ekstrim si,, tapi paradigma memang harus dirubah.

Sekian coretan saya,
Orang yang hanya bisa berbicara lewat tulisan.
Jika ada kritik dan saran silakan disampaikan.
Terimakasih, semoga bermanfaat.

Pwt, 27oktober2013.

Kamis, 24 Oktober 2013

Wanita itu istimewa..

Asli,, wanita itu istimewa...
Pake banget bahkan...
Why?
Ya... istimewa dengan segala keindahannya,, wanita itu pada dasarnya indah,,, jadi ngga perlu dibuat terlalu neko-neko biar terlihat indah, apalagi untuk tujuan dilihat lawan jenis... Astaghfirullah...
Sungguh sangat disayangkan jika ada wanita yang dengan bangganya mempertontonkan keindahannya....
Rugi dan dosa besar,,,
Rugi karena dengan mudahnya kita memberikan tontonan menarik untuk lawan jenis,,,
Masa mau dikasih gitu aja,,,
Enak banget ya yang nonton,,
Trus dosa besar itu yang paling utama,, dengan kita dengan sengaja mempertontonkan keindahan kita kepada lawan jenis kita membuat orang yang melihat melakukan zina mata,,,,
Dan zina itu termasuk dosa besar lho... astaghfirullah....
Saya akui memang, untuk menjadi seorang wanita yang bisa menjaga keindahannya itu tidaklah mudah. Satu kata yang bisa mewakilinya, RIBET.
Apalagi kalau bepergian, segala perlengkapan harus dibawa mulai dari atasan, kerudung, daleman kerudung, baju + daleman, bawahan + daleman, kaos kaki, dan ada lagi yang penting yaitu peralatan untuk kerudung seperti bros, dan aksesoris lain.
Jadi ya emang ribet...
Tapi ya memang harus begitu,, keindahan yang kita miliki itu adalah titipan Allah, dan harus dijaga.
Sedih banget deh kalo liat perempuan yang dengan bangganya mempertontonkan aurat mereka,, Astaghfirullahal'adzim,,, allohummaghfirlii walahaa.. ampuni dosa para wanita-wanita yang sengaja mempertontonkan keindahan di depan para lawan jenis.
Dan saya penulis juga masih perlu banyak memperbaiki diri,,
Masih banyak kekurangan disana-sini,,
Saya hanya ingin mengingatkan kepada seluruh wanita di muka bumi ini,,
Hei,,, kita itu sudah terlahir cantik,, tak perlu lah mempertontonkan keindahan kita di depan lelaki hanya untuk mendapatkan pujian dan semacamnya..
Ya Allah, hamba mohon ampun jika tulisan ini banyak terdapat kekeliruan.

Pwt, 25/10/2013

I love pajak

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah : 216)

Astaghfirullah.... 
Masih sering berfikir,, ko akhirnya saya sampai pada fase ini?
fase dimana ternyata saya masuk DJP, dan sisa umur saya akan terus berkecimpung disana insyaAllah..

masih sangat ingat dulu, ketika betapa girangnya menghadapi kenyataan bahwa pelajaran tentang perpajakan telah berakhir, kalau tidak salah semester 4,,,
betapa girangnya tidak akan lagi bertemu dengan PPN, PPh, dan PP PP yang lain,,,
dan ternyata sekarang,,, 
semuanya harus saya pelajari lagi,,,
untuk persiapan ujian orientasi besok.

sempat merasa minder dengan temen-temen magang spes pajak yang pasti sudah punya bekal ilmu yang lebih,, 
takut tertinggal, takut tidak bisa mengikuti pekerjaan di kantor,, dan segala macam ketakutan2 lain yang diakibatkan oleh ketidaksukaan saya pada mata kuliah perpajakan sejak semester satu.

namun setelah saya renungi lagi sambil saya coba baca-baca lagi materi perpajakan,,,
kenapa saya harus takut?
Allah sudah sedemikian jauh menuntun langkah saya untuk sampai pada titik ini.
Laa yukallifullohu nafsan illaa wus'aha..
Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kesanggupannya...
Jadi saya menjadi yakin bahwa saya pasti bisa,, biidznillah tentunya...
toh saya bisa lulus dari stan,, berarti saya bisa lolos dari mata kuliah yang satu itu.
walaupun dengan nilai pas-pasan..

dan seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang,,,
perlahan saya insyaAllah akan mulai mendalami apa itu pajak,, agar saya bisa semakin menyukainya,, seperti saya menyukai akuntansi,,
jadi, mulai sekarang tanamkan moto i love pajak,, #maaf akuntansi, untuk sementara saya menduakanmu..:)

semoga besok ujiannya lancar dan dpt hasil sesuai yang diharapkan..
aamiin..:)

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus

@kajian wisata hati 19-20 Oktober 2013


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (QS.Al baqarah:286).
Namun banyak orang merasa bahwa cobaan yang ditimpakan kepadanya begitu berat, begitu sulit untuk di lalui. Padahal Allah menjanjikan bahwa Ia tak akan membebani  seseorang melebihi kesanggupannya. Apakah janji Allah salah?
Seperti sebuah kendaraan, misalnya kontainer yang memiliki kapasitas 100 ton. Namun baru diisi muatan 60 ton sudah tidak bisa berjalan dengan baik. Kenapa? Kalau ditanya ke supirnya biasanya mereka menjawab “Maklum, jarang diservice”.
Begitu pula dengan manusia, sebenarnya manusia memiliki kapasitas yang lebih dari yang dirasa dimiliki sekarang, namun karena jarang diservice, maka perlahan kapasitasnya pun tidak sesuai dengan yang sesungguhnya dimiliki.
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS.Fathir :5) 

I. Hakikat masalah
Sebenarnya masalah itu apa? orang kebanyakan mengidentikan masalah terjadi ketika kenyataan tidak sesuai dengan keinginan. Apakah selalu begitu? apakah jika sebuah keinginan tercapai masalah sudah hilang? Kita lihat saja para petinggi petinggi yang berebut kursi, keinginannya adalah untuk meraih satu kedudukan tertentu. Ketika ternyata kedudukan tersebut telah diraihnya, apakah masalah selesai? jawabannya adalah tidak, akan kembali muncul masalah-masalah yang lainnya.
Masalah sejatinya terjadi ketika manusia melenceng dari rel yang seharusnya, rel untuk apa dia diciptakan. 
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS.Adz Dzarriyat:56)
Lalu apakah yang kita lakukan sepanjang hari hari kita sudah bernilai ibadah??
Apa yang terjadi saat ini adalah akibat masa lalu. Dan yang akan terjadi dimasa depan adalah akibat pilihan kita saat ini.

II. Penyebab masalah
Jika diambil garis besarnya, masalah terjadi karena tiga hal:

a. Kufur nikmat.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Begitu banyak nikmat yang telah kita rasakan dari Allah. Namun kita masih saja menginginkan ini, itu.. Kadang kita sulit membedakan antara kita "punya masalah" dengan "kita punya keinginan".

b. Akibat buruk dari perbuatan buruk.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.Az zalzalah: 7-8)

Berikut adalah dosa-dosa besar yang akan membawa akibat buruk dikemudian hari. Apakah kita pernah melakukan hal-hal dibawah ini?
1. Syirik, menyekutukan Allah. Tidak melulu hanya pada hal-hal seperti menyembah patung, jimat, tapi hal-hal yang sakarang dianggap biasa seperti zodiak dsb. Orang yang pernah melakukan hal ini kemungkinan suatu saat akan terkena suatu penyakit (berdasarkan banyaknya kasus yang telah dijumpai).
2. Lalai, bahkan tidak shalat.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS. Al Ma'un:4-5)
3. Durhaka Pada orang tua. Berdasarkan banyaknya kasus yang telah dijumpai orang yang melakukan dosa besar ini akan terkena suatu penyakit dan atau susah mendapatkan jodoh.
4. Zina, baik sengaja atau tidak. Termasuk zina yang kecil-kecil, zina mata, zina hati. Dan berdasarkan banyaknya kasus yang telah dijumpai orang yang melakukan dosa besar ini akan menghadapi masalah berupa hutang dan atau penyakit, kalau laki-laki bisa berupa kanker prostat dan stroke, sedangkan perempuan berupa kanker rahim atau kanker payudara.
5. Makan dari uang haram.
6. Berjudi.
7. Makan dari makanan haram.
8. Memutus tali silaturahim. Orang yang melakukan dosa besar ini berdasarkan banyaknya kasus yang telah dijumpai akan mengalami kesulitan rezeki.
9. Bakhil.
Tidak perlu menunggu mencapai nisab untuk menzakatkan harta kita. Jika kita memperoleh penghasilan, keluarkanlah zakatnya 2,5% karena itu akan membersihkan harta kita. Dan jika ingin rizki kita bertambah perbanyaklah sedekah.
Harta yang banyak disedekahkan namun tidak dizakati akan terus habis meskipun bertambah, dan harta yang dizakati namun tidak banyak sedekah maka akan sulit untuk bertambah.
10. Ghibah. ini banya dilakukan oleh ibu-ibu. L

c. Kita sedang diuji Allah. (Untuk menguji keimanan yang telah ada).
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al Ankabut:2)

III. Lalu ketika masalah-masalah itu datang apa yang harus kita lakukan?

Pertolongan untuk manusia ada dua macam yaitu pertolongan Allah dan pertolongan Setan.
- Pertolongan Allah
" Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Al Fushlat:30)

"...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. " (At Thalaq: 3-4)

-Pertolongan Setan (membelakangi Allah)
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha:124)

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am:44)

Pertolongan setan pada awalnya akan terasa indah. Tapi akan tiba saatnya, keindahan itu akan berputar 180 derajat. Contohnya adalah riba. Allah sudah jelas menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (QS. Al baqarah:275-276)

"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. "(QS. Al baqarah:279).

Perlu diingat bahwa tidak hanya pengambil riba yang akan mendapatkan akibatnya, tapi juga semua pihak yang terlibat didalamnya. Apakah kita berani dengan pernyataan perang dari Allah dan Rasulnya? Seperti janji Allah bahwa Allah akan memusnahkan riba. Jadi segala sesuatu yang sudah dibangun dengan riba pasti akan musnah. Hal ini biasanya terjadi pada pengusaha-pengusaha. Banyak pengusaha yang pailit karena terlilit hutang bank. Ingat bahwa hutang bank jelas terdapat unsur riba didalamnya. Meskipun disini kebanyakan pengusaha menjadi korban, namun berarti dengan tindakannya itu ia telah turut mendukung tumbuh suburnya riba.

Untuk mendapatkan pertolongan Allah tidak bisa setengah-setengah atau STMJ(shalat terus maksiat jalan). Orang yang seperti ini, Allah ngga mau nolong, setan pun ngga nyolek :). Tapi inget, Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, jadi, seburuk apapun kita, Allah tetap saja melimpahkan rahmatNya pada kita.
Jadi kalau mau dapat pertolongan Allah harus full, atau kaffah.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (QS. Al Ahqaf:13).

1. Taubat
"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Al furqon: 70).
Kembali pada Allah, itulah solusi atas setiap masalah yang terjadi. Penyelesaian segala masalah, segala masalah solusinya ada pada Allah. Jika Allah sudah berkehendak, maka kufayakun, apa yang terjadi, terjadilah. Ketika kita kuat meminta padaNya, Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada hamba-hambanya tentu tak akan membiarkan kita terus berada pada satu masalah.

2. Iman
Tanamkan dengan kuat dalam hati bahwa
"Tidak ada yag bisa membuat kita bahagia kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita sedih kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita miskin kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita kaya kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita mudharat kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita manfaat kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita hidup kecuali Allah.
"Tidak ada yag bisa membuat kita mati kecuali Allah.
Allah adalah segalanya. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Jika ada masalah, langsung kembali kepada Allah, bukan kepada manusia, karena Dialah yang memiliki segala penyelesaian atas segala masalah yang ada. Mantapkan hati kita. Meskipun kadang akan muncul fikiran, "wah, kayaknya ngga mungkin". Itu menurut akal manusia. Untuk merubah sesuatu yang menurut nalar manusia tidak mungkin, bagi Allah itu sangat mungkin.“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.”(QS. Yasin:82)


3. Amal shaleh
Sama-sama doa, namun kenapa doa orang-orang shaleh lebih didengar? Jawabannya adalah karena gandengan doanya. Orang-orang shaleh terdahulu menggandeng doa-doa mereka dengan amal shaleh yang luar biasa. Nabi yang terbebas dari dosa saja dalam sehari beristighfar begitu banyak, sedangkan kita yang memiliki begitu banyak dosa dalam sehari berapa banyak lafal istighfar terucap dari mulut kita?? Dan justru doa doa kita gandeng dengan perbuatan-perbuatan yang sama sekali jauh dari kebaikan, misalnya ghibah, Astaghfirullah...
Berbuat baiklah agar Allah memberi kebaikan.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.Az zalzalah: 7-8)
7 pilar wisata hati (amal-amal shaleh yang bisa dilakukan untuk meraih pertolongan Allah)
1). Shalat berjama'ah di awal waktu di masjid (untuk laki-laki) diiringi shalat sunnah rawatib.
2). Membaca, mengafal, dan mengkaji Al qur'an.
3). Shalat tahajud.
4). Shalat duha.
5). Puasa sunnah.
6). Dzikir dan doa.
7). Sedekah.

Kemudian Bisa jadi setelah kita kembali kepada Allah justru sesuatu yang menurut kita tidak menyenangkan terjadi. Masalah justru datang semakin bertubi-tubi.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah : 216)
INGAT, CARA ALLAH PASTI BENAR.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al Baqarah:153)
kita Harus sabar. InsyaAllah kesabaran kita tidak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan para nabi terdahulu. Nabi adam selama 300 tahun berjuang untuk bertemu dengan siti hawa.

Jika kita merasa sudah kembali kepada Allah, namun kita justru semakin dicoba, hal ini bisa dianalogikan seperti genteng bocor. Setelah genteng bocor tersebut selesai ditambal, maka untuk mengecek apakah genteng tersebut masih bocor atau tidak maka harus disiram dengan air.
Jadi ujian yang terjadi setelah dirasa kita telah kembali kepadaNya adalah untuk menguji apakah kita benar-benar telah kembali kepada Allah??

Wallohu a’lam bisshowab. Semoga bermanfaat. :)