Minggu, 03 November 2013

adab berinteraksi dengan Al Quran

repost from notes fb on December 12, 2012 at 10:15pm
Adab berinteraksi dengan Al Quran:
-IKHLAS-Niat karena Allah SWT.
  1. Bersiwak sebelum membaca Al quran
Dalam rangka menghindarkan bau yang tidak sedap. Hendaknya dimulai dari sebelah kanan, mengikuti sunnah nabi. Dan berdoa “Allohumma Bariklii fihii yaa Arkhamarrohimin..
Imam Al mawardi pengikut syafi'i menyatakan bahwa disunahkan membersihkan gigi bagian luar, dalam, ujunga, dan gusi. -> teliti, sampai bersih dan dibersihkan secara perlahan serta tertib.
2. Membaca Al quran dalam keadaan suci.
Disunnahkan dalam keadaan berwudhu.
Ketika tidak berwudu tidak makruh, tapi lebih diutamakan dalam keadaan bersuci.
Hukum asal untuk wanita yang sedang haid adalah tidak boleh. Tapi ketika ada asbab(sebab), maka ada saat saat yang dibolehkan. Ada khilafiyah disini. Ketika sedang khusus menghafal-> waktu terbatas.
Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada dalil shahih yang melarang. Tapi ketika tidak nyaman maka sebaiknya tidak usah menyentuh mushaf.
3. Bertayamumlah ketika tidak ada air.
4. Di tempat yang bersih dan suci.
Kita tidak akan nyaman untuk berinteraksi dengan Al Qur’an ketika kita berada di tempat yang tidak bersih. Ketika kita tidak menjaga apa apa yang telah kita miliki berarti kita tidak bersyukur. Lainsyakartum laazidannakum. Walainkafartum inna ‘adzaabi lasyadiid.
Mayoritas ulama memilih masjid sebagai tempat berinteraksi dengan Al quran. Kenapa? Karena Masjid adalah rumah Allah.
5. Menghadap ke arah kiblat (di luar shalat).
Sebagaimana sabda Rasul “sebaik baik tempat adalah menghadap kiblat”
Ketika duduk berinteraksi dengan Al quran duduklah dengan tenang. Ketika melakukan pekerjaan yang lain maka akan menunjukkan ke “tidak beradab”an.
Fokus dan tenang (khusyu’), karena yang kita baca adalah Kalamullah. Pada hakikatnya orang yang sedang membaca Al quran adalah orang yang sedang berdialog dengan Allah.
Itulah kenapa kita harus tenang, sopan, menundukkan kepala. Inilah sikap yang paling mulia dan sopan di hadapan Allah SWT.
6. Mengawali membaca Al quran dengan isti’adzah-> ta’awudz.
Ketika kita sedang tilawah kemudian ada gangguan, misalnya baca sms, ada yang mengajak bicara, maka ketika memulai lagi diharapkan membaca ta’awudz lagi.
7. Membaca basmalah di setiap awal surah kecuali surah at taubah. Karena sesungguhnya surat at taubah itu adalah kelanjutan dari surat al anfal. Kemudian di awali dengan “berlepas diri…
8. Dalam membaca dibarengi dengan tadabbur, memahami maknanya.
Alat paling utama untuk menafsirkan al Quran adalah as sunnah. Seorang munfasir sangat diutamakan untuk menguasai hadits. Apalagi ketika membicarakan asbabun nuzul.
9. Perlu diulang ulang pada ayat ayat yang bisa membuat kita menangis dalam membaca al quran.
10. Menangislah dalam membaca al quran, ketika tidak bisa maka menangislah karena kita tidak bisa menangis.
11. Membaca al quran dengan tartil. Tartil -> tajwidul huruf, wa ma’rifatul wuquf. Wajib membaca al quran dengan tartil. Fardhu kifayah mengetahui ilmu tajwid.
12. Memohon rahmat Allah saat membaca ayat ayat yang berisi rahmat Allah begitu juga ketika membaca ayat ayat yang berisi azab.
Jangan pernah merasa dibatasi ketika kita sudah mengikatkan diri dalam jama’ah ini. Meskipun mungkin tidak menyenangkan, tapi Ketika kita ikhlas maka akan ada barokah di dalamnya.
“Kita harus iri dengan orang orang yang sudah selesai menghafal al quran.”
“Untuk menghafal tidak butuh orang cerdas, tapi justru dengan menghafal al quran akan menjadi cerdas. insyaAllah.”

@mutaba'ah, 121212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar