Selasa, 14 Mei 2013

Wise word



Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut pada Allah bisa berdiri untuk melakukan apapun.

Jika cobaan sepanjang sungai, maka kesabaran itu seluas samudera. Jika harapan sejauh hamparan mata memandang maka tekad mesti seluas angkasa membentang. Jika pengorbanan sebesar bumi, maka keikhlasan harus seluas jagad raya.

Untuk menggapai kesuksesan, kita harus menaklukkan rintangan, kesulitan, cobaan, dan kegagalan. Karena rintangan, kesulitan, cobaan, dan kegagalan bukanlah penghalang, tetapi bensin yang akan menambah bara kesuksesan.
Mereka yang disaat mdua sibuk membeli barang yang tidak diperlukannya disaat tua akan sibuk menjual barang yang diperlukannya.

Pengalaman bukanlah apa yang terjadi pada diri kita, tetapi apa yang kita lakukan atas apa yang terjadi.

Hidup bukanlah tentang meratapi dan menunggu hujan badai berlalu, tetapi tentang bagaimana kita menikmati dan belajar menari dalam hujan.

Ujian kehidupan itu tidak lebih sulit daripada ujian anak SD. Karena kita tidak dilarang untuk bertanya kepada teman, menyontek, atau meniru, ataupun minta bantuan orang lain. Jadi kenapa harus takut menghadapi ujian dalam kehidupan?

Teguran dan kritikan itu ibarat obat, terasa pahit awalnya, tetapi akan terasa khasiatnya ketika sudah diminum.

Waktu terasa lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu panjang bagi yang gelisah, terlalu pendek bagi yang bahagia, namun waktu adalah keabadian bagi mereka yang mampu bersyukur.

Kekuatan bukanlah tentang memukul, tetapi tentang ketepatan sasaran.
Saat kau berfikir tentang orang yang cantik dan tampan, fikirkanlah bahwa kau adalah bagian dari mereka. 

Jangan terlemahkan oleh angin permasalahan. Layang-layang mampu terbang tinggi karena berani melawan angin. Hanya layang-layang yang putus benang yang hanyut terbawa angin.

Ikhsan itu adalah kamu bersedia mengambil lebih sedikit dari hakmu, dan bersedia lebih banya dari kewajibanmu.

Janganlah mencari Allah karena kita membutuhkan jawaban. Carilah Allah karena kita tahu bahwa Dialah jawaban yang kita butuhkan.

Burung hantu dijadikan simbol kebijaksanaan, karena seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia berbicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yang bijaksana itu?

Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita, jalan terbaik adalah melalui mata orang lain.

Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan untuk menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki.

Jika kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau temukan bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaiklah yang mampu bangkit dari jatuhnya.

Jika jendela kesempatan muncul, jangan turunkan tirainya.

Takut beramal karena manusia adalah riya. Tetapi beramal karena manusia adalah sirik. Dan ikhlas adalah jika karena terlepas dari kedua hal itu.

Senin, 13 Mei 2013

Agar Ibadah senikmat coklat


Ibadah adalah kesempurnaan cinta dan ketundukan.
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan yang dzahir maupun bathin.
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Adz Dzariat:56)
Ibadah merupakan kebutuhan kita. Allah tidak membutuhkan kita. Kita yang butuh Allah.
"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."(At taghabun:6)
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari: "Barangsiapa yang ada pada dirinya tiga perkara ini, ia akan mendapatkan manisnya iman: hendaklah Allah dan Rasulnya lebih ia cintai daripada selain keduanya; ia tidak mencintai atau membenci seseorang kecuali karena Allah; dan ia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka."

Kenapa kita harus cinta kepada Allah?
1. Allah mencintai kita sebelum kita mencintaiNya.
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Al Baqarah:165)

2. Dia menerima taubat seorang hamba.
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (Az Zumar:54)

3. Allah melipatgandakan pahala.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (Al Baqarah:261)
"Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda: "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebaikan itu ganjarannya 10 kali lipat, seolah ia seperti puasa sepanjang masa (HR. Bukhari, Abu Daud dan An Nasai).

Bentuk cinta kepada Allah:
1. Taat
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. " (Al Ahzab:21).
2. Membaca FirmanNya.

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (Al Baqarah: 2)

3. Melakukan ibadah nafilah (sunnah).
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Isra:79)
4. Ridha dengan takdir Allah.
5. Bersyukur.
6. Berprasangka baik kepada Allah.

Mengapa tidak mendapatkan kenikmatan dalam beribadah:
1. Hati yang tidak tulus, tidak khusyu.
2. Kurangnya penyerahan diri secara total.
3. Makanan haram.
Dari Abu Bakar R.A: "Dalm banyak makan terdapat sedikitnya ibadah. Sebab apabila manusia memperbanyak makan badan akan menjadi berat dan buah matanya mengalahkannya (kantuk) serta lambatlah seluruh anggota badannya (karena lemas), lalu tidak ada satupun yang berarti datang darinya walau ia berusaha, kecuali hanya tidur terus. Jadi ia menjadi bangkai yang sia-sia"

Agar ibadah nikmat maka kita harus:
1. Senantiasa menghidupkan ibadah, dan istiqomah.
2. Menjadikan ibadah khusyu'
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (Al Baqarah:45)
3. Tidak merasa puas dan kenyang dalam beribadah
4. Shalat malam.
"Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang." (Qaaf:40)
5. Memiliki waktu khusus untuk mentadabburi Al Quran.
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?" (Al Mukminun:68)
6. Menjadikan doa sebagai sarana untuk menjalin hubungan dengan Allah.
"Setiap memusuhi waliku, Aku mengumumkan perang terhadapnya. Hambaku tidak mendekat kepadaku dengan sesuatu yang paling aku cintai daripada apa yang aku wajibkan kepadanya. Hambaku tidak henti-hentinya mendekat kepaaku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi telinganya dimana ia mendengar dengannya. Aku menjadi matanya dimana ia melihat dengannya. Aku menjadi tangannya dimana ia bertindak dengannya, dan Aku menjadi kakinya dimana ia berjalan dengannya. Jika ia meminta sesuatu kepadaKu, Aku pasti memberi permintaannya. Jika ia meminta perlindungan kepadaKu, Aku pasti melindunginya." (HR. Bukhari) 
7. Mendekatkan diri padaNya.
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa "Kalau hambaKu mendekat sejengkal, aku sambut ia sehasta. Kalau ia mendekat sehasta, Ku sambut dengan sedepa. Kalau hambaKu datang padaku dengan berjalan, maka Ku sambut ia dengan berlari.

Seorang laki-laki berdoa kepada Allah agar diberikan bunga dan kupu-kupu, Namun Allah memberinya kaktus dan ulat.Laki-laki itu sedih. Dia tidak mengerti kenapa Allah memberi tidak sesuai apa yang dimintanya. Dia pun akhirnya mengira bahwa Tuhan sedang sibuk. Dia pun akhirnya melupakan keinginannya. Namun beberapa lama kemudian dia terkejut. Ulat telah berubah menjadi kupu-kupu, dan kaktus pun telah berbunga.

Allah selalu melakukan semua perkara dengan benar. Caranya selalu yang terbaik, walaupun bagi kita terlihat salah. Jika kita memohon sesuatu dan menerima yang lain, percayalah bahwa Allah akan memberikan apa yang kita minta pada saat yang tepat. Apa yang kita pinta tidak selalu merupakan apa yang kita butuhkan. 
Allah tidak akan gagal memenuhi permintaan hamba-hambaNya. Teruslah berdoa, tanpa ragu dan mengeluh.
Duri hari ini adalah bunga hari esok.

Minggu, 12 Mei 2013

KIAT MENCARI DAN MEMILIH TEMAN HIDUP


“Arrofiiqu qobla toriiqu”. Teman sejati harus dipilih sebelum kita memilih jalan.
Jangan yang penting nikah. Fikirkan terlebih dahulu dengan siapa kita akan menikah.
Kiat mencari dan memilih teman hidup:
1. Tentukan tujuan Anda menikah -> sesuai syariah.
2. Kenali orang yang akan menjadi pasangan Anda.
3. Minta tolong dengan orang yang Anda percaya.
    -    Bisa membantu mencari informasi.
    -    Menjaga harga diri kita. Karena harga diri itu penting.
    -    Menjaga rahasia kita.
    -    Seimbang dalam menyampaikan kelebihan dan kekurangan kita.
4. Jangan tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Cepat boleh, tapi jangan tergesa-gesa.
5. Carilah yang satu fikroh, atau minimal yang dekat fikrohnya.
6. Lakukan istikharah -> sunnah, tapi HARUS. Istikharah merupakan bentuk kepasrahan kita kepada Allah. Allah lah yang mengetahui segalanya. Jodoh, umur, rezeki.
     -     Mimpi hanyalah bagian dari isyarat, yang paling utama adalah ketenangan, dan  
          kemantapan hati.
     -     Istikharah tidak cukup hanya sekali.
     -     Bisa siang/malam hari. Yang terbaik adalah sepertiga malam terakhir.
7. Dengan fikiran yang jernih -> jangan kedepankan rasa. Biasanya perempuan lebih 
    mengedepankan rasa, jika laki-laki lebih mengedepankan logika.
8. Pertimbangkan dengan logika yang logis.
9.  Hindari cinta buta.
   Cinta itu unik. Seperti biji tanaman. Bisa tumbuh di mana dan kapan saja. Jadi, jangan sembarangan menebar benih. Karena kalau sudah tumbuh akan susah dicegah. Cinta harus diiringi logika. Kalau cinta sudah buta maka bukan tidak mukin akan membabi buta. Babi saja haram, apalagi membabi buta. :)
   Cara menghindari: jangan jatuh cinta dulu. Kagum sama orang boleh, tapi ingat, jangan jatuh cinta dulu. Karena kalau sudah jatuh cinta, belum tentu orang yang kita cintai juga mencintai kita. :( 
10. Lakukan dengan proses yang benar -> syar’i.
11. Jangan merugikan orang lain maupun diri sendiri.
12. Cinta harus memiliki – memiliki harus mencintai. :)

Dalam mempertimbangkan calon pasangan, hal-hal yang harus dipertimbangkan:
Primer       : ibadah, akhlak.
Sekunder   : sesuatu yang kalau tidak ada akan susah, misalnya penghasilan.
Tertier     : pelengkap. Misalnya mobil mewah. Boleh, tapi jangan jadi pertimbangan utama. Yang lebih penting adalah bagaimana tanggungjawabnya sebagai suami/istri.

KM/Ust. Masturi

AL ISLAM MANHAJ AL HAYAH - Islam adalah tujuan hidup.

Kebanyakan dari kita menganut agama islam karena orang tua, berbeda dengan mualaf. Kita tidak ingat kapan pertama kali kita mengucapkan kalimat syahadat. Semuanya dijalanin aja, let it flow. Kapan kita benar-benar merasakan manisnya iman kita?
Karena semuanya let it flow saja, pemahaman kita biasanya dipengaruhi oleh keluarga.
Inti dari islam sebagai tujuan hidup:

    1. Allah Ghoyatuna
Kadang kita mungkin malah terbelok. Adzan yang merupakan panggilan Allah tidak kita hiraukan. Kita justru sibuk dengan urusan-urusan dunia.
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”(Al An’am:162)
Ketika kita lupa pada tujuan hidup kita, terus ingatkan, terus upgrade. Banyak-banyak istighfar kalau mulai berbelok.
Jangan sampai terbersit sedikitpun rasa tidak ikhlas. Ingat hadits Arba’in nomor 1 tentang keutamaan niat. Jadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan.
Allah akan cemburu kalau hambaNya punya niatan lain.

    2. Muhammad adalah teladan.
Contoh ideal manusia tidak ada yang seideal Rasulullah SAW.
“Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Ali Imran:32)
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”(Ali Imran:79)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.’’ (Al Ahzab:21-22)

    3.  Al qur’an sebagai pedoman
Al qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Satu huruf merupakan satu kebaikan, tidak ada bacaan lain yang mengungguli keistimewaan Al qur’an.
Jangan sampai kita menjadi seorang yang antipati sama Al quran.
Tata diri kita untuk menerima Al quran seluruhnya. Allah ngga akan ingkar dengan janjiNya.

    4.  Al jihad Sabiluna
Jihad merupakan jalan kita.
Allah ngga perlu jihad kita, tapi kita yang butuh jihad.
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Al Ankabut:6)
“Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut:69)
“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (As shaff:11)
Jihad tidak hanya berwujud bertempur di medan perang. Jihad juga bisa dengan harta.

    5. Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi.
Jangan sampai nyawa kita dicabut ketika kita dalam kondisi futur, apalagi saat maksiyat.
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Ali Imran: 169-170)
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Al Baqarah: 154)
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al Anbiya: 35)
Semoga kita kembali kepada-Nya dalam puncak pengabdian tertinggi. Amiin.



Lima inilah yang menjadi intinya. GENGGAM. Jadikan ia pegangan. Pegang erat, jangan sampai lepas.


ISTIQOMAH


Kokoh dalam aqidah, tidak goyah.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."(Al Fushilat:30)
Istiqomah ada 3 macam:
    1. Istiqomah diatas tauhid
    2. Istiqomah dalam ketaatan.
    3. Istiqomah di atas ikhlas.

Kiat-kiat agar tetap istiqomah:
    1. Memahami dan mengamalkan kalimat shahadat dengan baik dan benar.
           "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam 
            kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan 
            memperbuat apa yang Dia kehendaki.”(Ibrahim:27)
          2. Mengkaji al qur’an dengan menghayati dan merenungkannya.
          3. Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syariat Allah.
          4. Membaca kisah-kisah orang-orang yang saleh untuk dijadikan uswah/teladan.
          5. Memperbanyak doa kepada Allah agar diberi keistiqamahan.
          6. Bergaul dengan orang saleh.

Buah istiqamah:
     1. Istiqomah merupakan jalan menuju ke surga.
     2. Merupakan satu bentuk sifat atau perbuatan yang dapat mendatangkan pertolongan   
         dan dukungan dari para malaikat.
     3. Istiqomah merupakan amalan yang paling dicintai Allah.
     4. Istiqomah merupakan ciri mendasar orang mukmin.

Sabtu, 11 Mei 2013

sebuah permulaan



sebuah mimpi..
tak hanya sebuah imajinasi..
merentas batas..
menembus waktu..
melawan realita..
menjangkau sebuah nuansa..
tak melaut.. menggunung..

kala membuncah.. ruah..
bak baja.. tertempa..
bak kereta kuda.. terhela..

namun.. ketika sulut itu..
tak lagi menyala..
tak selayaknya semua padam..
ada jerami.. ada mentari..
yang kan berbagi..
untuk sebuah mimpi..

Inspirasiku


Hidup bukanlah tentang meratapi dan menunggu hujan badai berlalu,
tapi tentang bagaimana kita menikmati dan belajar menari dalam hujan..

Jika cobaan sepanjang sungai, maka kesabaran itu seluas Samudera..
jika harapan sejauh mata memandang, maka tekad mesti seluas angkasa membentang..
jika pengorbanan sebesar bumi, maka keikhlasan harus seluas jagad raya...

Sang musisi jalanan


Mereka layak untuk diapresiasi
keberadaan mereka kadang hanya dipandang sebelah mata
cemoohan, cacian, makian, mungkin sudah sering mereka terima.
sudah jadi santapan mereka barang kali
alhamdulillah kini aku semakin mengerti..
apa yang aku miliki ada hak mereka
jadi tak ada alasan bagiku untuk memincingkan mata pada mereka
tak ada sama sekali...!
mereka sang musisi jalanan
hanya ingin mengais rejeki lewat untaian suara suara mereka
tak semuanya enak di telinga memang..
tapi tak sedikit pula yang begitu memukau..
tak hanya mencari sesuap nasi,,
mereka juga kadang ingin menyalurkan ketertarikan mereka lewat dunia seni..
coba produser produser yang terhormat itu berjumpa mereka,
mungkin tak seperti sekarang kondisi musik di negeri kita tercinta ini..
yang punya modal terkenal..
yang berkantong tipis kembang kempis
Ya Rabb.. mudahkanlah rezeki mereka..
lewat tangan-tanganMu..
Karena tanganmu di atas tangan hamba-hambaMu..
Yadulloha fauqo aidihim..

semoga bermanfaat...

teruntuk mereka musisi jalanan di kota metropolitan..
semoga kerasnya kehidupan tak menyurutkan langkah kalian
untuk terus menghibur wajah wajah yang terpekur..

@614 24/3/2012

Menikah di usia muda banyak problema?



Hihi.. lucu liat tulisan kaya gitu..
menikah di usia muda banyak problema
tulisan ini aku baca di kaca belakang sebuah kopaja di kawasan blok M.
aku liat pas mau balik ke kos dari at taqwa..
hmmm.. masa si nikah usia muda banyak problema?
muda di sini maksudnya umur berapa y?
kemaren setelah kuliah KSPK pertemuan satu dan dua dapet kesimpulan kita mesti nikah muda.. dan kaya yang diwanti wantiin dosen AKN semester sebelumnya, menikahlah di usia muda..:)
menikahlah segera..
kita g mau kan kita udah pensiun tapi anak kita masih butuh biaya sekolah?
kita g mau kan cicilan rumah belum selese dibayar pas kita udah pensiun?
dan banyak alasan lainnya yang dengan alasan alasan itu bisa disimpulkan kita mestinya nikah di usia muda..

mencoba berpositif thinking.. mungkin yang dimaksud muda disini adalah yang masih di bawah umur.. 13, 14 mungkin...
kalo yang kaya gini si di kampungku masih banyak..
lulus smp ngga nglanjutin sma, kerja bentar, trus nikah deh..
dan kaya jadi sebuah kebanggaan tersendiri buat orang tua gitu.. ketika anaknya nikah muda... dengan pikiran "wah anak kita laku"... astaghfirullah..
dan biasanya pasangan pasangannya pun tak kalah muda.. paling hanya selisih satu atau dua tahun,. yang kerjaan tetap pun tak ada.. rumah masih ikut orang tua..
nah ini ni.. kondisi kaya gini yang cocok sama slogan tadi..
nikah muda banyak problema..
mereka masih terlalu kecil, terlalu muda, terlalu belia, belum mateng kalo ibarat buah tu..
ini yang kadang membuat sebuah hubungan suami istri menjadi kurang langgeng..
pola pikir yang masih kekanak kanakan..
tujuan menikah pun tak tergambar secara pasti...
tak ada visi misi pasti..
tak ada visi misi luar biasa di sana..

maka tak salah memang slogan itu tadi.. tapi kalo boleh penulis mengoreksi..
mungkin lebih tepat kalo diganti jadi.. nikah dini banyak problema..
dini itu kan berarti terlalu cepat.. lebih cepat dari waktu yang seharusnya..
belum layak/belum mampu untuk itu..
jadi wajar jika nantinya akan menimbulkan banyak problema..

umur tak bisa dijadikan tolak ukur..'
ketika seseorang dirasa sudah mampu,, ya sudah, menikahlah..
kenapa tidak disegerakan saja? daripada nantinya salah arah.. manuju ke hal hal yang membawa mudharat..

hmm...
wallohu a'lam bis showab..

so,, ayo nikah muda.. :D

25/3/2012

Ukhibbuki Fillah Ukhti..

pagi ini.... Allah menuntun langkah kakiku untuk ke tempat itu..
ya.. tak direncanakan.. tapi alhamdulillah.. membawa manfaat besar bagi diriku sendiri khususnya..
ya... di sini aku ingin bercerita tentang sosoknya..
dia begitu perhatian... dia begitu peduli pada sekitar.. dia begitu acuh.. dia sensitif..
dia begitu sayang pada orang lain... dan banyak orang sayang padanya..
ketulusannya... kebaikannya..
ya Allah.. aku merasa diri ini g ada nilainya..
kebaikan yang baru aku rencanakan,, baru terfikir di otakku...
sudah terealisasikan olehnya..
aku tercambuk oleh kebaikannya..
aku merasa bahwa diri ini masih jauh.. amat jauh...
masih perlu banyak belajar...
belajar untuk lebih mengerti orang lain...
belajar untuk lebih peduli...
ya... satu poin ini yang menjadi salah satu kelemahanku..
aku masih sibuk dengan diriku sendiri..
aku kurang memperhatikan orang lain...
aku ingin menjadi seperti mereka yang sudah selesai dengan urusannya..
mereka yang mendahulukan orang lain...
mereka yang tulus..
mereka yang banyak mencintai..
dan dicintai...


satu kalimat untukmu ukhtiku sayang..
ukhibbuki fillah.. :)
semoga aku bisa mencontoh perilaku muliamu..


16Mei2012

Guru yang terbaik

Apakah Anda ingat akan guru terbaik Anda ketika masih sekolah? Guru yang memberi inspirasi bagi Anda untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik? Guru tersebut memberi tantangan kepada Anda untuk maju, lebih dari guru-guru yang lain.

Awalnya mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau malah kejam. Tetapi sekarang Anda akan memandang berbeda. Anda memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah Anda bisa maju.

Saat ini ada guru hebat yang masih mengaja Anda. Ia adalah "kehidupan". Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan,kesendirian, frustasi, dan kegalauan dalam setiap pengajarannya.

Pelajaran dari kehidupan adalah keras tetapi karenanya kita memperoleh pelajaran dan pertumbuhan besar. Kehidupan menantang kita untuk lebih maju dan mendorong kita untuk lebih tinggi. Ia membantu menyingkapkan karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat. 
Mungkin sekarang kita belum menghargainya. Tetapi akan tiba saatnya Kita akan bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu.

Menyisihkan waktu sejenak

Kita tidak pernah melihat bintang-bintang bergerak walaupun mereka bergerak dengan kecepatan lebih dari 1 juta km/hari. Kita tidak pernah melihat pohon tumbuh, atau memperhatikan diri kita yang semakin tua setiap harinya. Kita bahkan tidak memperhatikan jarum jam yang terus bergerak.

Kita cenderung berfikir statis lalu terkejut oleh perubahan yang senantiasa terjadi dan seringnya kejutan itu tidak mengenakkan bagi kita.

Coba kita sisihkan waku kita sejenak untuk bersyukur atas hal-hal terbaik dalam hidup kita. Renungkan tentang apa-apa yang telah kita capai, orang yang memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian, dan minat yang kita miliki, apa yang kita percayai, dan hal hal terindah dalam hidup kita. Karena hidup dan kesempatan itu hanya datang sekali.

Siti Khadijah

1. Seseorang yang rajin menafkahkan hartanya di jalan Allah.
2. Istri yang salihah -> satu-satunya istri yang tidak dimadu.
3. Tidak memandang harta.
4. Tekun beribadah, berdagang.
5. Ibu yang baik untuk 6 putri nabi.
6. Sosok yang selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam satu waktu (multitasking).

Cara Mengikat Hati

1. Membersamai, jangan sampai kehilangan kontak.
2. Memberikan hadiah.
3. Mengunjungi.
4. Memudahkan urusan.
5. Membela dan menjaga kehormatan.
6. Menasihati.
7. Memberikan teladan.
8. Jika ia tak ada, carilah.

Birul Walidain

Berbuat baik kepada orang tua.
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Al Ahqaf:15)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Luqman:14)


Cara berbuat baik pada orangtua:
1. Meminta izin kepada kedua orang tua.
2. Menghormati dan memuliakannya.
3. Bergaul dengan baik dan lemah lembut.
4. Tawadhu, tidak boleh sombong, kita harus bangga pada mereka.
5. Membantu, secara fisik maupun finansial.
6. Mendoakan keduanya selagi masih hidup maupun sudah tiada.

Ketika orangtua sudah tiada:
1. Menyelenggarakan pemakaman dengan baik.
2. Melunasi hutang-hutangnya.
3. Melaksanakan wasiat.
4. Meneruskan silaturrahmi kepada keluarga dan sahabat-sahabat ortu.

Selamat menempuh ujian

“Jarang sekali dari kita yang belajar dari kebahagiaan-kebahagiaan yang kita dapatkan. Kita lebih sering belajar dari kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Jarang kita mengambil hikmah dari kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan." - Jalaluddin Ar Rumi-

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (Az Zumar:49)
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku." (Al Fajr:15)

Sesungguhnya ujian itu mudah, ujian itu tidak pernah di luar kemampuan kita. Nabi Isa nabi yang paling miskin, tapi dia dimuliakan Allah. Mahatma Gandhi, hidupnya menderita. Nelson Mandela, 27 tahun dipenjara oleh kulit putih. Bung Hatta, hidup susah hingga akhir hayat. Bunda Teresa, hidup di permukiman kumuh.
Kita tidak akan pernah dewasa tanpa ujian. Ujian itu kecil, jadi tidak perlu takut. Dengan ujian kita akan menjadi dewasa. Pengalaman tidak akan pernah kita dapatkan hanya dari membaca buku.

Cara menjawab ujian: sungguh-sungguh menghadapinya, jangan khawatir, karena ujian itu datang dari Allah. Pasti kita mampu menyelesaikannya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (At Taubah:9)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Al Baqarah:286)

Hari kemarin telah berlalu. Hari depan kita belum tau. Jalani apa yang sekarang bisa kita lakukan. Berusahalah, pasti ada jalan. Kalau tidak ada jalan ke kiri, maka ke kananlah. Belajar pada ilmu air. 

Doa sesudah belajar
"Allohumma innii astaudi'uka maa qoro'tu wa maa fahimtu wa maa khafidztu farudduhu ilayya 'inda maa khaajatii ilaihi aamiin.."

Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan kepadaMu apa-apa yang telah aku baca, dan apa-apa yang telah aku fahami, dan apa-apa yang telah aku hafal. Maka kembalikanlah ia kepadaku ketika aku membutuhkannya.

Selamat menempuh ujian, semoga diberi kemudahan dan kelancaran.
Belajar, berusaha, dan berdoa.
Semoga Allah memberikan hasil terbaik sesuai yang diharapkan.
Amiin.

Etika Pelajar Al qur'an

1. Semata-mata mengharap Ridha Allah.

2. Tidak mencari keuntungan duniawi.
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (Al Isra:18)

3. Tidak boleh sombong kepada siapapun. 
Semakin berisi semakin tawadhu, semakin rendah hati.

4. Menghiasi diri dengan akhlak mulia sesuai dengan tuntunan syar'i. Jujur, Qonaah, sabar, tidak terburu-buru, murah hati, shadaqah, murah senyum, zuhud terhadap dunia.

5. Berperilaku lemah lembut terhadap orang lain.

6. Saling memberi nasihat.

7. Menghidupkan sunnah Rasul.

8. Memuliakan ilmu, dengan mengajarkannya.

9. Banyak tasbih, tahlil, dan selalu mengingat Allah.

10. Tidak boleh punya kesibukan yang menggangu pelajaran (Al Qur'an).

Hati


Hati akan mempengaruhi seluruh aktivitas. 
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (Al Isra:36).

Menurut ulama ada tiga macam hati:
1. Hati yang sehat, yang membawa pemiliknya pada keselamatan.
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (As: syu'aro: 88,89)
2. Hati yang mati, yang tidak mengenal Tuhannya.
3. Hati yang sakit, hatinya hidup tapi dia memiliki penyakit.
Hati yang sakit susah dideteksi. Hampir semua orang memilikinya, namun tingkatan yang membedakannya. Hati yang sakit biasanya tidak tenang. 

Ciri hati yang sakit:
1. Tidak sadar ketika melakukan maksiat.
2. Condong pada makanan rohani yang mudharat. 
Tanda baiknya iman seseorang: meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.

Hati yang sehat:
1. Hati yang condong pada akhirat, tidak menghiraukan dunia.
2. Apabila meninggalkan dzikir, hatinya tidak tenang.
3. Membawa pemiliknya untuk selalu rindu berdua dengan Allah.
4. Membawa pemiliknya takut kehilangan waktu bersama Allah.
5. Shalatnya khusyu'.
6. Berusaha menggerakkan pemiliknya untuk meluruskan niat pada Allah.

Racun hati:
1. Kata-kata yang tidak bermanfaat.
2. Berlebihan dalam memandang. 
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."(An Nur:30)
3. Berlebihan dalam makan.
4. Berlebihan dalam bergaul.

Wise word

  • Jika kita tidak memiliki mimpi, maka kita akan jadi bagian dari mimpi orang lain.

  • Jika kita tidak punya rencana, maka kita akan jadi bagian dari rencana orang lain.



  • Rahasia orang-orang hebat adalah karena hebatnya dalam MEMBACA.



  • Kita tidak bisa melakukan semuanya, kita hanya bisa melakukan sesuatu.



  • Tau saja tidak cukup, kita harus mempraktikkan, 

  • jangan pedulikan kemampuan otak, semua orang punya potensi untuk jenius.



  • Selama kita hidup, pasti punya masalah.



  • Semua orang besar/hebat terlahir dari hal-hal yang besar/hebat.



  • Kalau kita punya keinginan, pasti yang kita ingini itu bisa tercapai, bukan mustahil.



  • Orang korupsi itu seperti minum air laut. Makin minum makin haus.



  • Orang hebat bukan karena kecerdasannya, namun karena kerja kerasnya.



  • Yang menentukan hidup kita adalah diri kita sendiri. 
  • Orang akan menghargai kita ketika kita mampu menghadapi masalah yang besar.

Ilmu Tafsir

Ilmu tafsir: Ilmu untuk memahami kitab Allah yang diturunkan dan menjelaskan maknanya kemudian mengeluarkan hukum dan hikmah dibalik semua itu.

Takwil: memindahkan satu lafadz dari makna yang pertama ke makna yang kedua karena ada alasan yang melatarbelakanginya.

Jika kita mengatakan takwil, maka itu akan merujuk pada tafsir. Namun jika kita mengatakan tafsir, maka tidak selalu merujuk ke takwil.

Syarat menjadi mufassir:
1. Memiliki aqidah yang benar.
2. Khusnul Khuluq -> baik akhlak budi pekertinya.
3. Bermala dengan apa yang ia baca dari Al qur'an.
4. Selalu berusaha jujur dan tanggungjawab dalam menukil.
5. Selalu rendah hati dan lembut sikapnya.
6. Mewakili kemuliaan diri (wibawa).
7. Selalu menampilkan kebenaran.
8. Berwibawa -> menjaga dari hal hal yang tidak bermanfaat.
9. Detail-> rinci.
10. Selalu mendahulukan yang lebih utama.
11. Mampu memaparkan dengan baik. 

17/1/12

Makhorijul Huruf


Hukum membaca Al Qur'an dengan tajwid: Fardhu 'ain.
Tartil: Tajwidul Huruf, wama'rifatul wuquf (Membaca huruf sesuai dengan tajwidnya dan mengerti tempat-tempat berhentinya.

Kalau terasa berat, itu bukan karena cinta.
'Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (Ali Imran:31)


15/1/12