Selasa, 20 Januari 2015

Yen ing sawang ono lintang #eh tawang

"Itu suami ibu, kebetulan lagi pulang" kata si Ibu sambil menunjuk seorang Bapak yang umurnya kurang lebih 40an. 
"Oo.. Tugas di mana bu? jadi tentara?" tanyaku penasaran.
"Di Aceh. Enggak, kerja di proyek, satu bulan kerja, satu bulan di rumah." jelas si ibu.
"Aceh? Jauh juga y bu? Kalo si calon manten kerja di pelayaran ya bu?"
"Iya, berlayar ke Australia, pulangnya setahun sekali. Di rumah sebulan, trus berlayar lagi." papar si ibu.. 
Aku dan temenku saling berpandangan.. dan tersenyum.. :) 

Kami berdua yang notabene adalah pegawai djp yang seringkali dihantui mutasi tingkat nasional cuma bisa tersenyum mendengar pemaparan si ibu.

Di tempat dan waktu yang berbeda.. 
"kerja dimana mba?" tanyaku setelah kami, saya dan teman baru dari Padang saling memperkenalkan nama. 
"Jadi guru di sekolah Alam,"
"Wah guru? Subhanalloh... Keren deh mba.. Aku selalu salut dengan para pahlawan tanpa tanda jasa itu..."
"Mba kerja dimana?" dia balik bertanya.
"Di kantor pajek mba..." jelasku singkat
"Wah keren mba..." pujinya.
"Ah biasa aja mba... sawang sinawang..."

Seringkali kita merasa memiliki nasib yang tidak lebih baik di antara manusia yang lainnya.
Padahal.. 
ya,, di luar sana,, banyak sekali orang yang menginginkan posisi kita. 
sedangkan kita? 
kadang kita menginginkan posisi orang lain.
kita kadang merasa jika berada di posisi orang lain akan lebih enak, lebih nyaman, lebih lebih lebih, dari posisi kita sekarang. Padahal? Ya belum tentu... 
Menjadi pegawai djp seringkali dihantui momok mutasi, jauh dari keluarga, dan keresahan-keresahan yang lainnya. Padahal, yakin deh, itu ngga seberapa.. melihat cerita istri2 yang ditinggal suaminya berlayar hingga berbulan2,, 
Dan banyak juga pegawe djp yang mungkin seperti itu.. Pegawe yang ditempatkan di perbatasan sana, dan sulit transportasi jika harus pulang setiap minggu/bulan.
Jadi, tidak usah resah, ada banyak teman yang juga mengalami hal yang sama..

Hidup ini memang sawang sinawang...
Rumput tetangga seringkali TERLIHAT lebih hijau...
Kuncinya cuma satu, SYUKUR.
Bersyukur atas setiap kondisi, posisi, dan keberadaan kita sekarang.
Syukur yang tidak hanya di hati dan lisan, tapi juga perbuatan.. 
Berbuat yang terbaik untuk sesama,

agar Allah Ridha atas setiap nafas yang telah dititipkan pada kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar