Selasa, 13 Januari 2015

Meaningfull Life

Pernah ngga si terlintas dalam benak kita kenapa kita di dunia ini diciptakan sebagai manusia? Kenapa bukan sebagai hewan? Tumbuhan? atau batu?
Di dunia ini cuma ada dua makhluk yang punya tanggung jawab lebih dibanding makhluk yang lainnya, yaitu manusia dan jin. Kedua makhluk ini tidak seperti makhluk-makhluk lain kaya malaikat, tanaman, hewan, yang cuma punya satu pilihan di dunia ini, taat kepada Allah.
Manusia memiliki nafsu yang akan mendorongnya untuk melakukan pilihan-pilihan lain, tidak hanya taat kepada Allah.
Malaikat aja sampe ragu ketika Allah hendak menciptakan manusia di bumi sebagai khalifah.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (2:30)

Sekarang sudah bukan saatnya lagi mempertanyakan kenapa kita diciptakan sebagai manusia di dunia ini, karena kita sudah terlanjur tercipta sebagai manusia. :)
Yang sekarang harus kita fikirkan adalah:
Untuk apa si Allah menciptakan kita di dunia ini?
Apa si yang kudu dan harus kita lakukan untuk menjadi sebaik-baik manusia?

- Apa tujuan Allah menciptakan kita di dunia ini?
1. Sebagai 'Abdullah : sebagai hamba Allah.
2. Sebagai Khalifatullah : memakmurkan bumi.

Sedangkan Rasulullah SAW diutus untuk apa? untuk menyempurnakan Akhlak. Innamaa bu'itstu liutammima makaarimal akhlak (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia).

Jadi, apa yang bisa kita simpulkan?
Hidup ini tujuannya adalah bagaimana kita berakhlak pada Allah (sebagai 'Abdullah) dan berakhlak pada makhluk selain Allah (sebagai Khalifatullah).

Lalu gimana caranya?
Simpel banget, sebagai 'Abdullah kita cukup menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dan sebagai Khalifatullah kita cukup berbuat baik kepada makhluk lainnya. Keluarga, sahabat, tetangga, tumbuhan, hewan, dan makhluk2 lainnya.
Simpel kan? 

Tapi apakah sesimpel itu?
Yuk diinget lagi, rukun iman yang ke-lima. Iman kepada hari akhir.
ini yang membedakan umat islam dengan umat-umat yang liannya. Kita yakin bahwa akan ada kehidupan setelah kehidupan ini. Apa yang kita lakukan di dunia ini tidak semata-mata terjadi begitu saja, mengalir begitu saja. Kita yakin, ada awal, dan akan ada akhir.
Apa yang kita lakukan semuanya akan berbalas.

Alur hidup rata-rata manusia: lahir -> sekolah -> kuliah -> kerja -> nikah -> punya anak -> meninggal.
Apa ada yang salah dengan alur hidup ini?
TIDAK. Tidak ada yang salah. Yang salah adalah ketika kita menjadikan dunia sebagai tujuan hidup kita. Kita yakin bahwa akan ada hari yang kekal, hari akhir, akhir dari segala akhir.
Ada yang dulu pas sekolah alasannya untuk menggapai ilmu Allah? Sepertinya kebanyakan sekolah agar orangtua bahagia. betul? Tidak salah sebenarnya alasan ini, tapi kurang hebat. :D

Lalu gimana caranya meraih kehidupan yang bermakna di dunia ini dan di akhirat nanti?

1. BENAHI ORIENTASI HIDUP
Jangan jadikan dunia sebagai motivasi terbesar dalam hidup. Orang yang cita-citanya tinggi akan sayang jika waktunya terbuang sia-sia. Jangan mau hidup hanya mengalir seperti air. Kenapa? KARENA AIR MENGALIR KE TEMPAT YANG RENDAH.
Mimpi seorang muslim harus muluk. Kalau bisa diluar batas kemampuannya. 

2. HARGAI WAKTU
Anak muda yang mudah larut dalam kesedihan hanya karena persoalan remeh semacam cinta dan patah hati, biasanya memiliki waktu luang yang cukup banyak sehingga punya banyak waktu untuk melamun dan bersedih.
Hihi, bener apa ya?
Waktu yang tidak diisi dengan hal-hal hebat pasti akan tersita untuk hal-hal remeh.
Padatkan waktu kita dengan aktifitas-aktifitas produktif. Dan kita harus senantiasa merasa dikejar kematian.

Rumus produktif yang diajarkan Rasul : Beramalah untuk dunia seakan-akan engkau hidup selamanya, dan beramalah untuk akhirat seakan-akan engkau mati esok.

Tips agar hari-hari kita menjadi hari-hari yang hebat:
1. buat jadwal kegiatan harian
2. setiap pagi, tuliskan apa yang harus dilakukan, dan mana yang harus diprioritaskan hari ini.
3. selalu sedia buku kemanapun pergi. jangan biarkan ada kesempatan untuk bengong, apalagi ngrasani orang. :D
4. hindari tontonan yang ngga penting.
5. hapus musik-musik cengeng dari hp, laptop, dan media2 lain yang biasa kita gunakan.
jangan biarkan ada waktu luang dalam hidupkita. Padatkan. Jangan sampai ada aktivitas yang tidak bermanfaat.

Jangan sampai ketika ajal kita tiba, kita cuma bisa nyesel, "selama ini saya ngapain aja ya?" :(
Kita di dunia ini bukan untuk menikmati indahnya, tapi untuk nyari bekel buat hidup yang kekal di akhirat nanti.

Di Al Qur'an udah dijelaskan berulang-ulang bahwa dijadikan indah di dunia ini, wanita, anak-anak, harta, dst... 
jadikan dunia ini sebagai perantara untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Bukan sebagai tujuan.

Seperti hukum dalam fiqih, manusia bisa digolongkan menjadi 5 macam.
1. Manusia wajib,
Manusia yang harus ada di bumi ini, kalau dia ngga ada, bumi rusak.
2. Manusia sunnah.
Ketika dia ada, dia memberi manfaat, ketika dia tidak ada, ada orang lain yang mampu menggantikan posisinya.
3. Manusia mubah.
Adanya dia sama dengan tidak adanya dia.
4. Manusia makruh.
Ketika dia ada, yang lain justru jadi repot. Lebih baik dia tidak ada.
5. Manusia haram.
Manusia yang ketika dia ada dia akan merusak banyak orang.

Ketika kita belum bisa menjadi manusia wajib, jadilah manusia sunnah. Tebarkanlah manfaat kepada sesama.

"Ya Allah, tempatkanlah dunia dalam genggaman tangan kami dan jangan kau tempatkan dia di lubuk hati kami.” 


by: Ust. Ahmad Rifai Rifan / PPAB YISC AL Azhar / 11/1/15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar