Kebanyakan dari kita menganut
agama islam karena orang tua, berbeda dengan mualaf. Kita tidak ingat kapan
pertama kali kita mengucapkan kalimat syahadat. Semuanya dijalanin aja, let it
flow. Kapan kita benar-benar merasakan manisnya iman kita?
Karena semuanya let it flow saja,
pemahaman kita biasanya dipengaruhi oleh keluarga.
Inti dari islam sebagai tujuan
hidup:
1. Allah Ghoyatuna
Kadang kita
mungkin malah terbelok. Adzan yang merupakan panggilan Allah tidak kita
hiraukan. Kita justru sibuk dengan urusan-urusan dunia.
“Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”(Al An’am:162)
Ketika
kita lupa pada tujuan hidup kita, terus ingatkan, terus upgrade. Banyak-banyak
istighfar kalau mulai berbelok.
Jangan
sampai terbersit sedikitpun rasa tidak ikhlas. Ingat hadits Arba’in nomor 1
tentang keutamaan niat. Jadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan.
Allah
akan cemburu kalau hambaNya punya niatan lain.
2. Muhammad adalah teladan.
Contoh
ideal manusia tidak ada yang seideal Rasulullah SAW.
“Katakanlah:
"Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Ali Imran:32)
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah
kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi
(dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya.”(Ali Imran:79)
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang
bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan
Rasul-Nya kepada kita." Dan benarlah Allah dan
Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman
dan ketundukan.’’ (Al Ahzab:21-22)
3. Al qur’an sebagai pedoman
Al
qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Satu huruf merupakan
satu kebaikan, tidak ada bacaan lain yang mengungguli keistimewaan Al qur’an.
Jangan
sampai kita menjadi seorang yang antipati sama Al quran.
Tata
diri kita untuk menerima Al quran seluruhnya. Allah ngga akan ingkar dengan
janjiNya.
4. Al jihad Sabiluna
Jihad
merupakan jalan kita.
Allah
ngga perlu jihad kita, tapi kita yang butuh jihad.
“Dan
barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam.” (Al Ankabut:6)
“Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut:69)
“(yaitu)
kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (As shaff:11)
Jihad
tidak hanya berwujud bertempur di medan perang. Jihad juga bisa dengan harta.
5. Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi.
Jangan
sampai nyawa kita dicabut ketika kita dalam kondisi futur, apalagi saat
maksiyat.
“Janganlah
kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan
mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka
dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada
mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di
belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Ali
Imran: 169-170)
“Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup,
tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Al Baqarah: 154)
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.” (Al Anbiya: 35)
Semoga
kita kembali kepada-Nya dalam puncak pengabdian tertinggi. Amiin.
Lima inilah
yang menjadi intinya. GENGGAM. Jadikan ia pegangan. Pegang erat, jangan sampai
lepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar