Rabu, 30 Oktober 2013

Tentang selera

Setiap orang punya taste,,, selera,, yang berbeda dengan orang lain.
Ada orang yang suka mie ayam, ada yang lebih suka bakso,,,
Ada makanan yang bagi satu orang sangat disukai, dan sebaliknya ternyata sangat dibenci oleh orang lain.
Semua orang punya taste masing-masing.

Kalau ingat pelajaran kewarganegaraan atau PPKn jaman sd dulu pasti semua ingat kita pernah diajarin yang namanya toleransi. Entah itu toleransi dalam bidang agama, sosial, politik, dan sebagainya.

Namun kadang masih banyak kita jumpai perbedaan pendapat yang terjadi karena perbedaan selera/taste itu tadi. Padahal kan udah jelas,, perbedaan pendapat itu terjadi karena perbedaan selera.
Mau dipaksain gimana juga ya ngga bisa... orang seleranya beda.
Misal,,, ada dua orang yang satu suka rasa asin, yang satu suka manis.
Kalau menemui makanan yang asin tentu orang yang suka asin akan menyukai makanan itu, dan bilang makananya enak sedangkan yang suka manis ya bakal bilang ngga enak.
Sehingga dikenal istilah RELATIF.
Ya,,,Relatif, penilaian terhadap sesuatu menjadi relatif karena adanya perbedaan selera orang yang satu dengan yang lainnya.

Kenapa si harus ada selera yang berbeda dari masing-masing orang?
Bayangin aja dunia ini tanpa adanya perbedaan taste.
Semua orang suka warna merah misalnya,,
Nanti bisa berabe.. bisa bisa warna gigi jadi merah..:D

Seperti sekarang,, kenapa saya bisa ada di DJP,,
Alhamdulillah bisa magang di KPP Purwokerto.
ini juga karena selera,,,
terlepas dari kehendak Allah tentunya...
Saya mencoba menuruti keinginan orang tua agar tidak penempatan menetap di Jakarta.. Walaupun harus pindah-pindah,, tapi ngga apa2... insyaAllah banyak tempat yang lebih baik dari Jakarta.
Oke, akhirnya saya pilih yang bisa penempatan di Purwokerto.
Alhamdulillah sekarang magang disini,, semoga bisa penempatan disini juga,, biar deket sama keluarga.

Lain halnya mungkin dengan teman saya,, sebutlah N,, Dia lebih memilih instansi yang ada di pusat. Alhamdulillah dia dpt Pusat.
Coba bayangkan kalau semua memilih di Pusat? Siapa yang nanti ada di daerah? begitu juga sebaliknya.

Jadi, kalau ada orang yang berbeda pendapat,, yang terkait selera, bukan terkait hukum,, Toleransilah..
Karena kalau kita ngga bisa toleransi, alias merasa bahwa pendapat kita yang paling bener,,
Bahaya...

Jadi, alhamdulillah,,, dengan selera,, taste,, dunia jadi indah...
Ada nasi goreng, ada nasi uduk, ada nasi rames, ada nasi kucing, ada juga nasi gila..
So,, keep tolerate with the different taste.

2 komentar: