Selasa, 29 Oktober 2013

Udah putusin aja

Udah, Putusin aja!!!
cinta itu memikirkan yang dicintai
bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti
mari kita berbicara tentang masa depan, agar hari esok yg dijelang bukan suatu kesengsaraan
ada hal yg jelas harus dipersiapkan mana yg boleh dilakukan dan mana yg harus dihindarkan
bila engkau lelaki, engkau harus tau arah saat melangkah
bila engkau perempuan, seharusnya tau bagaimana bertingkah
kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai
juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai
setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggungjawab,
yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealpa-an kekurangannya
muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus amal
muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan rasa, yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan istrinya dia mesra.
muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya..
lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian..
tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan..
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila ditinggal dan menyenangkan bila berjumpa
sialnya kita hidup di zaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini utk memperhatikan fisik bukan isi,perhatikan badan bukan iman..
kapitalisme sukses menjadikan kebahagiaan materialistis sebagai tujuan tertinggi,
maka hedonisme anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai batas kulit..
wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggungjawab dan fakir komitmen..
bila lelaki yg tidak lulus ujian tanggungjawab dan komitmen, merekalah yg akhirnya masuk dalam jurusan pacaran..
cinta disempitkan dalam arti pacaran, terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan.
padahal pendamping yg saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran.
karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan.
hak dan batil tidak akan pernah bertemu bagaikan fatamorgana yg janjikan kemuliaan semu.
bagaimana bisa lelaki yg sudah memahami pacaran itu perbuatan yg dilarang oleh Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia melawan Allah, lalu yg seperti ini bisa jadi panduan setelah menikah?
sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran bila setelah dia menikah, dia berani katakan itu pada wanita-wanita yg lain, toh sama-sama bermaksiat pada Allah.
jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu, jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama dosa pada Allah.
yang tiada takut dosa saat sebelum menikah, tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah.
~Ust.Felix Siauw~
Menurut sebuah riset, 62% pelajar smp di jakarta sudah tidak perawan. Artinya dari 10 orang pelajar perempuan, hanya 4 yang masih perawan.
Pacaran itu g bikin dewasa, tapi bikin orang beradegan dewasa.
Trus gimana biar pacarannya halal? Datang ke MUI minta label halal. :)
Aktivitas pacaran itu tidak syari. Berdua duaan saja tidak dibenarkan dalam islam. Apalagi ada aktivitas pegangan tangan.. tentu tidak hanya itu.. ini yang bahaya.
Sebenarnya pacaran di dalam islam itu seperti apa? Ada atau tidak? Boleh atau enggak?
Pacaran islami seringkali dimaknai sebagai pacaran yang sesuai syariah. Misalnya dimulai dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, atau ditempat-tempat yang diberkahi Allah spt di masjid, atau mungkin pada waktu-waktu yang mustajab, atau sms islami seperti mengingatkan tahajud, puasa senin kamis.. dsb.
Ngga ada pacaran islami
Islam sangat melindungi kehormatan wanita. Salah satu upayanya adalah dengan menjaga agar wanita tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak kehormatan ataupun kemuliannya.
Jadi itu pandangan islam tentang pacaran. Islam tidak mengenal pacaran.
Lalu kalau pacaran ngga ngapa2in gimana?
Kalau pacaran ngga ngapa2in ngapain pacaran? Ngga ada pacaran ngga ngapa2in. Pacaran pasti ada aktivitas yang kemudian akan menjurus pada bahaya.
Ada cerita seorang bapak yang tidak suka anaknya berpacaran karena pacar dari anak perempuannya tidak pernah membawa makanan ketika datang ke rumah. selain itu anaknya jadi jarang membantu orang tua di rumah karena sering pergi keluar dengan pacarnya. Apakah benar alasan orang tua yang seperti ini?
Islam menolak pacaran bukan karena sang pacar tidak bawa martabak, fisik, uang.
Kenapa ngga boleh?
Karena Allah menyuruh kita untuk menjaga kehormatan wanita. Wa laa taqrobuzzina..
Janganlah kita mendekati zina. Kita tidak menuduh setiap pacaran itu zina. Namun biasanya zina itu diawali dari pacaran.
Kenapa tidak boleh?
Tidaklah berkhalwat salah seorang laki laki dengan perempuan yang bukan makhromnya maka syaitan yang menjadi ketiganya. (HR Abu daud)
Syetan akan mendorong kepada perbuatan yang aneh-aneh.
Dalam hadits yang lainnya. tidak mendekati seorang laki laki kepada perempuan yang bukan makhramnya kecuali menginginkan berzina dengannya.
Aku pacaran ngga ngapa2in ko? Mungkin awalnya memang hanya berpandangan.. lalu pegangan tangan, lalu akan berlanjut ke aktivitas yang lainnya.
Inilah sesuatu yang dikhawatirkan.
Kita Cuma pegangan tangan kok.. tidak mungkin, jika laki laki normal tidak akan seperti itu saja. Karena ada peluang...
Kaya kata bang napi.

Sex education itu adalah bagian dari keseharian. Ketika sudah baligh harus diberi pengetahuan sedikit demi sedikit. Dia sudah harus mulai mengerti tanggungjawab atas tubuhnya. Sex education disini bukan berarti mencontohkan.
Yang tepat adalah menjauhkan mereka dari hal hal yang bisa menjuruskan mereka ke hal hal ke depan.

Lalu kalau tidak pacaran. Kita beli kucing dalam karung?
Dalam islam, dua orang yang mencintai karena Allah mereka tidak perlu perkenalan. Karena mereka sama sama mencintai Allah. Sama seperti pecinta klub.
Maksud cinta karena Allah?
Saat kita memutuskan untuk bersama karena Allah dan memutuskan untuk berpisah karena Allah. Jadi cinta karena Allah bukan karena satu hub yang tidak halal, namun didalamnya terjadi kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar.

Orang ingin tahu bebet bobot.
Betul, tidak hanya dua orang yang mencintai Allah pasti akan saling mencintai. Mereka tentu perlu perkenalan.
Dalam islam ada proses yang namanya ta’aruf. Yang didahului dengan meminang (khitbah).
Khitbah: proses meminang dimana seorang laki-laki mengungkapkan keinginanya untuk menikah baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketika wanita yes, maka wanita tersebut lalu memberikan kontak walinya. Untuk dihubungi laki laki tadi. Kemudian segera dihubungi untuk tentukan tanggalnya.
Misal 2 bulan kedepan. Disitulah masa perkenalan terjadi.
Laki laki itu bisa menanyakan apa pun kepada wali/bapaknya. Misal anaknya kerudungan, tanya, telinganya satu atau dua?
Yang paling tau anaknya adalah bapaknya. Tanya bibit bebet bobot.
Sebaliknya, pacaran sebagai fase perkenalan tidak lantas ada yang terkenal. Buktinya kalau ada korelasi antara pacaran dan kenal mereka seharusnya langgeng.
Ukraina, rusia, belarusia. Paling banyak terjadi perceraian.
Amerika perceraian diatas 50%
Lamanya pacaran tidak menjadi tolak ukur langgengnya pernikahan.
Tidak ada korelasi antara kelanggengan pernikahan dengan pacaran.
Namun ada korelasi antara kelanggengan pernikahan dengan kecintaan pada Allah.

Kalau ada Ta’aruf sama aja ada donk sama pacaran?
Bedanya jelas. Ta’aruf:
1.      Akadnya jelas. Ada jangka waktu yang disepakati, tidak terlalu lama. Lalu menikah.
2.      Adanya makhram yang menemani.
Kalau pacaran isinya Cuma janji janji, nanti kita menikah kalau.....duit, rumah, dsb. G akan selesai.
Duit bukan indikasi untuk menikah. Yang menjadi indikasi adalah dalam hal kemampuan.
Barangsiapa yang mampu untuk menikah maka menikahlah.
Bukan financial, bukan umur. Batas kemampuan ditentukan oleh walinya.
Bagaimana ortu melihat anaknya. Apakah sudah mampu.
Ortu melihat dari iman
1.      Tidak akan menelantarkan wanita.
2.      Tidak akan malas malasan.
Bukan mencari wanita yang kaya, tapi yang siap untuk berumahtangga.
Kalau belum bisa meyakinkan maka tunda.
Kenapa bukan udah nikahin aja, karena orang yang pacaran itu cenderung tidak siap untuk menikah.
Pantaskan diri dulu, kaji islam, pantaskan secara fisik. Yang perempuan belajar membedakan lengkuas dan kunyit, yang laki laki belajar mbenerin genteng bocor.
Persiapkan diri secara baik.
An nur:26
Perempuan baik untuk laki-laki yang baik.

Islam mengatur kesucian hambanya. Dengan begitu indahnya. An nur:1&2
Kalau jaman dulu prestasi terbesar adalah pegangan tangan.
Wanita secara fitrah seneng digombali. Fitrah laki laki adalah menggombal, jadi cocok.
Ada teknik laki laki yang jika dilakukan maka perempuan mau melakukan apapun untuk dia. Sekarang semua laki laki tau hal semacam itu.
Sehingga 62% tidak perawan.
Ko bisa sih? Itu kalau dari kacamata normal. Kalau melihat nafsu, itu sangat mungkin terjadi.
Laki laki dan perempuan yang pacaran pasti ujung ujungnya berzina. Untuk yang normal.
1.      Menikahi laki laki yang menzinai dia.
2.      Menikah sama yang lain. Kamu sih dulu... perasaan wanita akan hancur.
Wanita dinilai dari masa lalu. Laki laki diliat dari masa depan.
Hati hati, udah, putusin aja.

Wanita dalam posisi yang dirugikan. Laki laki fun, wanita mungkin sama pada awalnya. Namun ketika sudah terjadi yang tidak diinginkan penyesalan akan terjadi.

Ketika ortu melarang? Karena alasan tidak syar’i. Tidak ada yang salah dengan ortu. Ortu pasti memikirkan yang terbaik untuk anaknya.
Ketika ditolak maka berarti kita belum mampu. Kita belum bisa meyakinkan orang tua.
Persiapan itu bukan dilakukan setelah khitbah. Bukan khitbah dulu baru persiapan..
“saya menjaga segala kesucian untuk hari ini”

Apakah Sejak awal ortu harus dilibatkan?
Seringkali ortu kurang pemahaman tentang islam. Misal ortu melarang karena perbedaan etnis. Islam meluluhlantakkan semua budaya.
Diluruskan pemahaman ortu.
Wajah: Rumput tetangga lebih hijau.
Harta: tiga bulan, untuk balik nama
Menikahlah karena Allah. Itulah sebaik baik pernikahan.

Kemajuan teknologi,, film korea yang penuh percintaan. Ghozul fikri..?
Film yang dibuat itu adalah angan angan yang tidak menjadi nyata di realita mereka.
Mereka mendambakan hidup yang aman, punya superhero. Amerika.
Korea tidak bisa merasakan romantisme di dunia nyata.

Ketika Punya anak pacaran, udah disuruh putus tapi ngga mau?
Karena dia tidak mendapatkan perhatian dari keluarga. Cara yang paling baik adalah mendekatkan diri dengan anak anak.
Kebanyakan malu dan gengsi. Kalau begitu bagaimana anak bisa curhat pada ortu.
Sehingga bisa mendapatkan solusi atas masalahnya di rumah. bukan ditempat lain.
Segala zina diawali dengan CUMA.
Kita nikah pun dulu diawali dengan Cuma. Cuma tetangga. Dsb.

Menikah tanpa pacaran kok gagal juga?
Fakta minoritas tidak menghapus yang mayoritas.
Misal islam itu indah. Ada orang islam yang nyuri? Yang g tepat janji? Yang utang g bayar. Fakta itu tidak menghapus bahwa islam itu indah.
Yang perlu diwaspadai adalah menikah bukan karena Allah.
Penyayang, banyak anak, memberikan manfaat paling banyak pda suami, yang jika ia menyakiti suaminya, ia datang kepada suaminya dan berkata wahai suamiku, aku tidak bisa memejamkan mataku jika engkau tidak meridhoiku.
Kalau ada masalah, ingatkan hadisnya.
Sekarang banyak wanita penggoda. Itu gimana?
Wanita yang baik bukanlah wanita yang pintar menarik perhatian lelaki lewat lisan dan gerak geriknya. Tindakan yang menggoda. Jika laki laki cari masalah. Perempuan juga cari masalah. Kalau ketemu cocok.
Laki laki yang bener itu ngga mau pacaran.
Kalau yang pacaran itu berarti ngga serius.
Jaga kehormatan baik baik. anak anak kita punya masa depan. Jaga kehormatan, raih kemuliaan, pada sahabat kita, keluarga kita, dan orang orang terdekat kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar