"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
(Al Ankabut: 45)
Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Seharusnya.
Lalu, apa kabar dengan shalat kita?
ketika setelah selesai shalat tidak ada rasa manis, tidak ada yang membekas di dada. :(
apa kabar dengan hati kita?
Mungkin ia telah rusak,
Hati yg rusak membuat tidak khusyuk dalam beribadah. Tidak ada kelezatan. Bacaan al qur'an hanya sampai di tenggorokan. Tidak sampai ke Hati. Malas untuk beribadah.
apa kabar dengan hati kita?
Mungkin ia telah rusak,
Hati yg rusak membuat tidak khusyuk dalam beribadah. Tidak ada kelezatan. Bacaan al qur'an hanya sampai di tenggorokan. Tidak sampai ke Hati. Malas untuk beribadah.
Kunci untuk menghadap Allah adalah hati yang bersih.
"(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (As syuara : 88-89)
Illa man atalloha bi qolbin saliim. Hati yang selamat, Memperhatikan Hati sangat penting.
Orang yang akan selamat di hadapan Allah adalah yang datang dengan Hati yang bersih.
Hati yg selamat menurut syeikh ibnu katsir:
1. Selamat dari kotoran dan kesyirikan.
2. Mengetahui Allah benar adanya, yakin bahwa kiamat pasti datang, akan ada pembalasan atas setiap amal kita.
3. Hati yang hidup dengan syahadat.
1. Selamat dari kotoran dan kesyirikan.
2. Mengetahui Allah benar adanya, yakin bahwa kiamat pasti datang, akan ada pembalasan atas setiap amal kita.
3. Hati yang hidup dengan syahadat.
4. Selamat dari syirik, dari keraguan, dari kecintaan pada keburukan, dan selamat dari terus menerus melakukan hal-hal bid'ah.
Kalau ingin selamat harus ikhlas, mengilmui apa yang diucapkan dengan kalimat syahadat. Mencintai kebaikan. Menghiaskan kebaikan. Hawa nafsunya selalu mengikuti apa yang Allah dan Rasul cintai.
Barometer ketaqwaan seorang hamba adalah ketika ia berkhalwat sendirian.
Seharusnya sama amalan hamba ketika sendiri maupun ketika bersama orang lain.
Hal-hal yang merusak hati:
1. Bermegah-megah/ bermewah-mewah di dunia.
2. Mengikuti syahwat/hawa nafsu3. Sering cekcok, berdebat
4. Munafiq
5. Kesombongan.
6. Mengikuti kecintaan terhadap dunia.
7. Mencintai kepemimpinan, ketenaran
8. Lalai dgn perkara2 yang melalaikan dari ibadah.
9. Sibuk dengan Syahwat, hawa nafsu.
10. Cinta yang diharamkan. Termasuk cinta kepada pasangan yang belum halal.
Hati adalah poros kebaikan seluruh anggota tubuh. Jika baik hatinya maka baik pula amalnya. Lihatlah bagaimana sikap nabi Yusuf ketika digoda oleh Zulaikha
"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
"Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada
akan beruntung." (Yusuf:23)
Pada kesempatan ini hanya dibahas poin 1 yaitu Bermegah-megah/ bermewah-mewah di dunia.
1. Kalau mewah di dunia, dikhawatirkan akan sengsara di akhirat. Terlalu berlebih2an dalam kenikmatan dunia. Hal ini tidak hanya dihinggapi oleh orang kaya. Orang miskin pun juga.
"Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan
akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam
kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia
makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum."(Al Mukminun: 33)
2. Bermewah2 adalah sifat yang sangat dominan dari orang kafir.
"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang
mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi,
kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di
antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang
mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa." (Hud : 116)
3. Mewah penyebab kehancuran di dunia.
"Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan
Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari
negerinya. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu
rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya." (Al anbiya: 11-13)
4. Melemahkan semangat beribadah.
"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan
tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu
berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka
jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui." (At Taubah: 81)
5. Tidak siap menerima takdir. Susah mnerima takdir.
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan
diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku." Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku" (Al fajr: 15-16)
Sulit sedikit langsung putus asa.... :(
Janganlah berbangga dengan kemewahan, dengan nikmat, karena
1. Seluruh nikmat dari Allah adalah ujian. Nikmat bukan bukti Allah Ridha pada seseorang.
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka
itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya
mereka tidak sadar. (Al Mukminun : 55-56)
2. Nikmat dunia penyebab hilangnya nikmat akhirat.
"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada
mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan
duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini
kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri
di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik" (
Al ahqaf: 20 )
3. Kemewahan dunia akan dimintai pertanggungjawabannya.
"kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu
megah-megahkan di dunia itu)." (At takatsur: 8)
Potret bermewah-mewah zaman sekarang:
Berlebihan dalam:
1. Model dan penataan rambut
2. Penampilan.
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Al a'raf:31)
3. Membeli pakaian yang berharga wah.
4. Makanan, minuman.
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Al a'raf:31)
3. Membeli pakaian yang berharga wah.
4. Makanan, minuman.
5. Resepsi pernikahan.
6. Aksesoris gadget.
7. Mobil dan aksesorisnya.
8. Rumah dan segala perabotannya.
Pajangan pun akan menjadi pertanyaan di sisi Allah.
9. Permainan yang melalaikan.
Ingatlah, bahwa
Keridhaan manusia adalah puncak yang tidak bisa dicapai.
Kalau nurutin manusia,, hmm.. ngga akan pernah puas.
Kalau nurutin manusia,, hmm.. ngga akan pernah puas.
Ingatlah selalu akan Hari kiamat,
ingat kematian, ingat bahwa kita akan berhadapan dengan Allah.
ingat kematian, ingat bahwa kita akan berhadapan dengan Allah.
Waktu akan ditanya oleh Allah.
untuk apa ia kita habiskan...
Jangan gembira dulu kalau di dunia diberi nikmat.
Jangan-jangan itu akan membuat hilangnya nikmat di akhirat.
Saingi temanmu dalam perkara akhirat.
Bukan perkara menang, tapi teruslah menyaingi. Seperti Umar yang terus menyaingi Abu Bakar meskipun ia tahu bahwa ia tak kan pernah bisa menyaingi Abu Bakar.
29/8/15/Ar Rahmat