Rabu, 03 Oktober 2018

Sabar dan syukur

Udah lama ngga nengokin blog.. kyknya udah berdebu, penuh dengan sarang laba2, sarang semut, atau mungkin sarang nyamuk :D
Pengen bisa konsisten nulis, paling ngga seminggu sekali. Tapi apalah daya, setelah jadi mamak rasanya nikmat banget ya... 
Pulang kantor disambut bocah, bersih2, shalat, main bentar, abis Itu nae minta Mimi.. :)
Udah deh, ngelonin bisa bablas sampe pagi... 
Alhamdulillah... Dikasih nikmat bisa tidur nyenyak... Disaat Ada orang yang ngga bisa tidur, nun jauh di Sana, saudara saudara di Palu yang diberi ujian gempa dan Tsunami.. 
Mau tidur aja mungkin khawatir, takut tiba2 Ada gempa lagi, atau ngga bisa tidur krn kepikiran Anak istri yang Belum ditemukan...
Ya Allah, ngga kebayang klo diriku yang Ada di posisi Itu..

Trus jadi inget temen suami yang meninggal beberapa Hari yang lalu. Padahal mereka Baru menikah 2 bulan. Dan istrinya lagi hamil muda.. 
Ya Allah, lagi2 ngga kebayang klo diriku ada di posisi Itu...

Meskipun kadang baper liat pasangan2 di kantor yang suka boncengan, gandengan, tunggu2an... :) #jadi curcol..  tapi klo inget lagi kisah2 menyedihkan yang dialami saudara2 di palu atau temen yang suaminya udah meninggal, HARUS, KUDU, WAJIB,, bersyukur dengan kondisi sekarang...
Meskipun LDM, diriku Masih Ada yang dinanti...
Sebulan sekali suami pulang,, Alhamdulillah...
Masih Ada yang nyambut dengan sukacita klo diriku pulang kantor..
Anak anteng di rumah sama rewang... #semoga dijauhkan dari balada ART.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah
Jadi memang benar, sabar Itu harus selalu diiringi dengan syukur.
Bukan begitu mba Dewi? :)

Rabu, 06 Januari 2016

Cinta Hingga ke surga

Cinta hingga ke surga,

Inilah yang diharapkan oleh setiap pasangan yang telah mengikrarkan akad suci pernikahan. 

"Dan di antara ayat-ayatNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Ar Rum:21)

Janji Allah, Allah akan turunkan rasa cinta dan kasih sayang. Namun apakah setiap muslim mendapat janji Allah itu? Tidak.. Allah tak menurunkannya pada setiap pernikahan.

"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat."(QS. An-Nisa:21)

Pernikahan adalah mitsaqon gholizo. Perjanjian yang kuat. Kesepakatan tersulit. MOU terberat dalam hidup kita. Komitmen paling sulit di muka bumi.
Mitsaqon gholidzo hanya ada pada 3 tempat:
1. Tugas nabi dan rasul
2. Sumpah bani israil
3. Pernikahan
Pernikahan bukan pesta 2 jam. Pernikahan adalah perjuangan, pernikahan adalah pengorbanan untuk mencapai cinta hingga ke surga.

Kasus perceraian di indonesia sangat tinggi. 40 kasus perceraian/jam. Dan kebanyakan perempuan yang menggugat cerai. Karena pernikahan memang sebuah komitmen berat. Disejajarkan dengan tugas kenabian.

Dimana perempuan sering nangis? Di rumah atau di luar rumah? Di RUMAH.
Dimana laki laki sering marah? Di rumah atau di luar rumah? Di RUMAH. 
Lebih mudah senyum ke istri orang daripada ke istri sendiri. :(
Ini terbukti karena memang menikah itu sulit.
Nekat memang kalau persiapannya cuma sampai hari H. Setelah itu cuma atas nama cinta.
Padahal peperangan itu baru dimulai.

Menikah itu tidak ada fakultasnya. Jalani saja dan harus terus belajar. Ini perjuangan. Ini pertempuran. Kita tidak bisa mengandalkan ijazah kita. Banyak yang sukses karirnya, tapi rumah tangganya gagal. Surga itu tidak murah. Kalau suami saja tidak bisa membawa diri sendiri ke surga bagaimana bisa membawa istrinya ke surga? Anaknya?

Hati-hati dengan tipu daya iblis, pernikahan tanpa persiapan. Dari awal sampai akhir harus terus belajar.

1. Tahap awal
Hal yg paling krusial di awal: kriteria memilih.
Wanita dinikahi krn 4 kriteria: kecantikannya, kekayaannya, status sosialnya, agamanya. Pilihlah yang Agamanya baik.
Tapi agama tidak cukup. Kita juga harus suka. Karena kita akan melalui proses yang amat panjang setelahnya.

2. Di hari pernikahan: bertaqwalah kepada Allah. Ingatlah Allah ketika anda senang maka Allah akan ingat kita pada saat kita susah. 
Kalau kita tidak bertakwa pada hari pertama bagaimana kita bisa melewati duri-duri di hari berikutnya? Orang yang meminta dilaksanakan kemungkaran di hari H, dia akan menutup mata ketika terjadi masalah besar dalam rumah tangga kita nantinya.

3. Kehidupan setelah pernikahan.
Cara menyikapi pasangan didasarkan pada taqorrub ilalloh. Ibadah. Bukan masalah take and give. Akan berbuat baik kalau dibaiki. Tidak..!!! Berbuat baik saja terus. 

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (An nisa:34)


Wanita-wanita yang shalehah menjaga hak-hak suami mereka. Kalau kita kecewa dengan tingkah laku istri kita, ingat, status kita bukan cuma suami, tapi juga hamba Allah. Berlakulah baik kepada istri.


Dan kami menjadikan interaksi antara kalian sebagai ujian. Sabar atau tidak? Dan Allah Maha Melihat Apa yang kita lakukan. Allah menguji kita melalui pasangan. Kalau ada kekurangan pada pasangan, instrospeksi diri, jangan membalas. Pakai konsep islam. 


Memenuhi hak masing masing pasangan. Hak itu penting. Mayoritas perceraian terjadi karena hak pasangan tidak ditunaikan. Seorang istri tidak akan merasakan manisnya iman sampai ia menunaikan hak suaminya (H.R. Bukhari Muslim). Seorang istri tidak akan pernah menunaikan hak Allah sampai ia menunaikan hak suaminya.
Wahai para istri, Suamimu adalah surga/nerakamu. Berikan hak suami. Seorang wanita tidak dikategorikan taat sampai ia menunaikan hak suaminya.:'( 

Seorang istri tidak akan berhasil menunaikan hak suaminya 100%. Meskipun ketika suami terluka dan mengeluarkan nanah. Lalu nanah itu dibersihkan dengan lidah istri, hak suami tetap belum tertunaikan. ;(
Istri harus hidmat pada suami.

Di depan pasangan tidak mungkin sandiwara. Suami/istri akan melakukan hal-hal tak terduga yg tak pernah ditunjukan pd org lain. Kita tinggal serumah. Tabiat-tabiat kalian akan dibongkar di rumah. Kalau suami baik sama istri maka ia adalah orang baik.

Wailulil muthoffifin... Celakalah bagi suami/isti yang hanya menuntut hak tanpa memperhatikan hak pasangan.

Kita tidak bisa sandiwara di depan pasangan hidup kita. Volume mendengkur saja kedengaran pasangan. ;D
Kalau suami bisa tampil baik di depan istri maka ia adalah orang baik.

Istri lebih lemah dari suami. Karakter org terlihat dari interaksinya dengan orang yg lebih lemah. Sebaik baik kalian adalah yg paling baik terhadap istri. Pandangilah wajah istri ketika sedang tidur. Ia yang menjadi tolak ukur karakter para suami.

Kalau istri sudah memuji suaminya apa adanya, jujur, maka itu insyaAllah benar. Bukan lagi pencitraan. Maka sekali sekali tanyakan pada istri. Apakah kita orang baik/buruk?

Pelajari diri kita dan pasangan kita. Baik karakter secara umum maupun khusus. Menjadi PR kita. Berikanlah nasihat kepada wanita dengan jalan yg baik. Karena sesungguhnya wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Maka para suami, pelajari karakter istri.

Suami adalah pemimpin. (An nisa:4)
Kalau Rumah tangga mau sakinah, suami harus ambil keputusan. Pemimpin harus tegas. Jangan apa apa terserah istri. Suami yg harus ambil alih kepemimpinan. Baik menghadapi istri yang pasif maupun yang agresif. Kalau istri lebih dominan, rumah tangga akan berantakan. Jangan serahkan kepemimpinan pada istri. Istri jangan atur suami. Serahkan kepemimpinan pada suami.

Betul, Suami memang teman hidup kita, tapi ia adalah pimpinan kita. Ada adab disana. Bicara dengan pemimpin beda. Ketika pemimpin tidak dihargai maka dia akan marah. Jadikan ia pemimpin sejati. Maka ia akan memberikan kasih sayang pada kita. Ada seni berbicara memberikan nasihat pada pemimpin. Kalau kita langgar ini, berarti kita melanggar sunnatulloh. Ketika ada dua pemimpin maka akan kacau. Perlakukan suami sebagai pemimpin sejati. Ada sisi negatif pemimpin, yaitu EGOIS. :D Wajar. Jangan kaget. Wahai para istri, dibawa santai saja. Pemimpin itu punya sikap egois.

Karakter khas istri: lisannya rame. :D 
Jangan terlalu memusingkan lisan istri. Karena itu kelemahannya. Kalau ucapan istri tajam, biasa aja.
Suami >< cerewet. :D
Kalau tidak diluruskan maka akan terus bengkok. Kalau dipaksa lurus akan patah. Ada seninya. :)

Wanita dan laki-laki tidaklah sama. 

Satu dinar yg diberikan pada istri lebih baik daripada infaq yang diberikan pada fakir miskin.
Kesalahan fatal para suami. Merasa lebih baik ketika infaq pada fakir miskin dibandingkan memberi nafkah pada istri.

Selasa, 05 Januari 2016

Kunci pengasuhan anak (part 2)

  • Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (An Nisa: 9)

Ayat diatas merupakan warning kepada para orang tua untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah.Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yg meninggalkan anak2 yang lemah. 
Ada 2 solusi:
1. Solusi spiritual. Falyattaqulloh. Bertaqwa kepada Allah. Serahkan kepada Allah. Krn Allah lah sebaik-baik pelindung. Bab ini sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, 2 kunci pengasuhan anak
2. Masalah komunikasi. Fal yaquluu qoulan sadida. Dan berkatalah dengan perkataan yang baik/benar.
Akhir2 ini masalah remaja muncul karena komunikasi  dengan orang tua yang bermasalah.
"Wahai orang2 yg beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yg benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa dosamu.." (Al ahzab: 70-71)
Dengan komunikasi yang baik tersebut niscaya Allah akan: 

1. Memperbaiki amalan-amalan kita.
2. Menghapus dosa-dosa kita.

Anak akan menjadikan orang tua sbg rujukan setiap ia mengalami problematika. Tunaikan hak-hak anak kita. Jangan dzalimi mereka kalau kau tak ingin mereka nantinya akan mendzalimimu. Apa yang kita tanam itu yg akan kita tuai. Jadilah petani yang baik.

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ucapkanlah perkataan yang baik atau diam.

Tahun 2009 ust bendri menemui ada 28 kasus anak bunuh diri. Sbg konselor beliau menebak, pasti kedua ortu sibuk. Terutama ibu. Eh Ternyata salah, ibunya dirumah. Komunikasinya ternyata menyakitkan hati. Anak disalahkan, ortu sulit minta maaf pada anak. Catet, komunikasi itu bukan masalah kuantitas, Tapi kualitas.

Menurut penelitian, anak jaman sekarang sangat emosional. Ini karena yang lebih aktif adalah batang otaknya, (fungsi refleks), bukan pola pikirnya. Setiap anak dikaruniai 100 milyar sel saraf aktif, 900 milyar sel saraf pendukung. Sekali dimarahi/diteriaki 10 ribu sel saraf akan mati.

Org yg suka teriak2 salah satu ciri penghuni neraka.Efek anak yang suka diteriak2i ketika kecil. Memory jangka pendeknya rusak. Sering lupa hal-hal yang belum lama terjadi. Lupa naruh barang misalnya.

Marah ada levelnya, marah yg tdk boleh adalah teriak2 (ghodbun) dan melaknat (laknatun). Teriak2 memberi semangat pun jangan ketika posisinya terlalu dekat. Plg tidak jarak 100m. Komunikasi dalam islam bukan sekedar masalah isi, tapi juga desibel (volume).

Bagi orang tua yg punya bayi dan anaknya diasuh oleh prg lain, pastikan bahwa pembantu/pengasuhnya juga tidak mengeluarkan suara2 keras, meskipun cuma becandaan. Orang tua yang sufi(suka film) klo nonton ke bioskop jangan bawa bayi dibawah 5th. 

Dan hasil riset, anak2 yang emosional ini adalah karena komunikasi yg Terbiasa mengancam  dan menakut-nakuti. Itulah kenapa Rasul tidak pernah menakut2i di awal dakwahnya. Ia selalu menyebarkan kabar gembira.

Jika sudah terlanjur, bagaimana memulihkannya?
Innal khasanat yudzhibnas sayyiat. Sesungguhnya kebaikan itu akan menghapus keburukan.
1. Perbaiki komunikasi kita dengan komunikasi yg baik.
2. Mengusap kepala anak. 
Yuk, mulai sekarang, latih. Kendalikan diri. Marah boleh. Tapi jangan Teriak2.

Ust.bendry/Sholahudin/4/1/2015